SINGAPURA – Kementerian Perdagangan dan Perindustrian (Ministry of Trade and Industry/MTI) Singapura pada Selasa (25/5) mengumumkan bahwa pihaknya mempertahankan proyeksi pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) untuk tahun 2021 di kisaran 4 hingga 6 persen, mengingat meningkatnya ketidakpastian dalam lingkungan ekonomi, yang ditandai oleh risiko yang menguntungkan maupun merugikan, terutama yang muncul akibat pandemi COVID-19.
Dalam laporan Survei Ekonomi Singapura Kuartal Pertama 2021, kementerian itu menyebut bahwa pihaknya akan meninjau kembali proyeksi tersebut pada kuartal berikutnya saat terdapat lebih banyak data dan kejelasan situasi ekonomi domestik dan global yang lebih besar.
MTI menyampaikan bahwa negara-negara sedang dilanda gelombang infeksi yang berulang, dengan kemunculan lebih banyak galur COVID-19 yang lebih mudah menular, pelonggaran manajemen aturan pembatasan yang aman, dan penangguhan vaksinasi masyarakat. Merebaknya kembali COVID-19, serta respons sektor kesehatan masyarakat negara-negara terhadap hal itu, pasti akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi mereka.
“Berdasarkan pengalaman dalam 15 bulan terakhir, ada harapan bahwa andai wabah kembali merebak, negara-negara akan dapat menghindari penerapan berulang karantina wilayah (lockdown) secara penuh dan biaya ekonomi yang tinggi. Namun, hal ini masih jauh dari kata pasti,” kata laporan itu. “Mengingat negara-negara ini mencakup sejumlah mitra ekonomi utama kami di kawasan kami, ketidakpastian dalam prospek mereka juga berdampak pada Singapura.”
Sementara itu, meski penyebaran COVID-19 di tingkat domestik secara umum terkendali dengan baik dan Singapura mencatatkan kemajuan yang baik dalam memvaksinasi seluruh warganya, masih terdapat risiko dan ketidakpastian yang signifikan terkait situasi penyebaran COVID-19 di negara itu. Risiko-risiko nonekonomi ini dapat berdampak besar pada pertumbuhan PDB Singapura tahun ini, imbuh kementerian itu.
MTI juga mengumumkan bahwa ekonomi Singapura tumbuh 1,3 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada kuartal pertama 2021, dibandingkan dengan perkiraan pertumbuhan sebelumnya sebesar 0,2 persen yang dirilis pada April. Dalam skala kuartalan yang disesuaikan secara musiman, ekonomi negara Asia Tenggara itu tumbuh 3,1 persen, dibandingkan dengan perkiraan pertumbuhan sebelumnya sebesar 2 persen.
Dalam kuartal sebelumnya, ekonomi Singapura terkontraksi 2,4 persen (yoy) dan tumbuh 3,8 persen secara kuartalan. [Xinhua]