Pendapatan di China meningkat 5 persen (yoy) pada kuartal pertama ini menjadi 2,4 miliar euro, sedangkan pesanan tumbuh lebih tinggi lagi sebesar 35 persen ke angka 3,3 miliar euro, urai Siemens.
BERLIN, Pendapatan Siemens naik sebesar 9 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year on year/yoy) ke angka 16,5 miliar euro (1 euro = Rp16.400) pada kuartal pertama (Q1) tahun fiskal 2022 yang dimulai pada Oktober tahun lalu, ungkap raksasa teknologi Jerman itu pada Kamis (10/2).
Setelah 1,5 miliar euro pada Q1 tahun lalu, Siemens membukukan pendapatan bersih sebesar 1,8 miliar euro, lanjut perusahaan tersebut. Di waktu yang sama, pesanan melonjak 42 persen hingga mencapai 24,2 miliar euro.
“Kami mencatatkan awal yang sangat sukses memasuki tahun fiskal 2022. Semua bisnis kami terus mengalami pertumbuhan nilai yang tinggi,” ujar Presiden sekaligus CEO Siemens Roland Busch. Akibat pandemi yang masih melanda, inflasi biaya, serta masalah pasokan global, “lingkungan ekonomi makro masih menjadi tantangan.”
Segmen paling penting di perusahaan tersebut, yakni industri digital, mencatatkan kenaikan pesanan 67 persen hingga mencapai 7,1 miliar euro. Di waktu yang sama, pendapatan segmen tersebut juga meningkat 11 persen ke angka 4,3 miliar euro.
Pendapatan di China meningkat 5 persen (yoy) pada kuartal pertama ini menjadi 2,4 miliar euro, sedangkan pesanan tumbuh lebih tinggi lagi sebesar 35 persen ke angka 3,3 miliar euro, urai Siemens.
Untuk tahun fiskal penuh 2022, Siemens memperkirakan akan terus mencatatkan persentase pertumbuhan pendapatan sekitar 5 persen dengan profit tahunan tak jauh dari profit tahun lalu, yakni 1,5 miliar euro.
Menyusul pengumuman ini, nilai saham Siemens naik lebih dari 5 persen, yang membuat perusahaan tersebut mencatatkan kenaikan terbesar di indeks DAX pada late tradinghari Kamis. [Xinhua]