DUBLIN – Ryanair, maskapai murah terbesar di Eropa, pada Senin (12/7) mengumumkan bahwa pihaknya akan merekrut 2.000 pilot baru dalam tiga tahun ke depan.
Pilot-pilot yang direkrut tersebut akan dilatih untuk menerbangkan pesawat Boeing 737-8200 yang telah dipesan Ryanair dari pabrik pesawat Amerika Serikat tersebut, menurut sebuah pernyataan yang dirilis oleh maskapai itu.
Dalam kesempatan sebelumnya, Ryanair mengatakan pihaknya telah memesan 210 unit pesawat Boeing 737-8200, dan pesawat pertama dari pesanan tersebut telah dikirimkan pada paruh pertama tahun ini, sedangkan 60 lainnya akan diterima sebelum puncak musim panas tahun depan.
Investasi besar-besaran Ryanair pada Boeing 737-8200 ini dimaksudkan untuk mempertahankan posisinya sebagai maskapai ramah lingkungan bertarif murah terdepan di Eropa. Pesawat “revolusioner” baru ini memiliki jumlah kursi empat persen lebih banyak, konsumsi bahan bakar 16 persen lebih sedikit, serta emisi kebisingan 40 persen lebih rendah, menurut Direktur Eksekutif Ryanair Michael O’Leary.
Pengumuman Ryanair pada Senin itu disampaikan di saat maskapai tersebut mencatatkan pertumbuhan kontinu dalam jumlah lalu lintas bulanannya sejak April tahun ini setelah mengalami pertumbuhan negatif selama 13 bulan berturut-turut akibat pandemi COVID-19.
Pada April, Ryanair membukukan satu juta penumpang. Pada Mei, angka tersebut meningkat menjadi 1,8 juta, dan pada Juni melonjak menjadi 5,3 juta. Dalam panduan untuk investor sahamnya, Ryanair memprediksi pihaknya akan menangani kurang lebih 80 hingga 120 juta penumpang pada tahun fiskal 2022, yang dimulai pada 1 April tahun ini dan berakhir 31 Maret tahun depan.
Sebelum pandemi, jumlah lalu lintas tahunan Ryanair tercatat sekitar 149 juta penumpang.
Berkantor pusat di Irlandia, Ryanair merupakan operator penerbangan jarak pendek di kawasan Eropa dan Afrika Utara.
Perusahaan itu kini memiliki armada lebih dari 450 pesawat Boeing dengan total pekerja profesional 16.000 orang, menurut data yang didapat dari situs maskapai tersebut. [Xinhua]