Foto yang diabadikan pada 16 September 2022 ini menunjukkan Nanning International Convention and Exhibition Center yang berada di Nanning, ibu kota Daerah Otonom Etnis Zhuang Guangxi, China selatan. (Xinhua/Zhou Hua)
PM Kamboja Samdech Techo Hun Sen mengatakan bahwa implementasi RCEP juga akan menjadi “kerangka inti” untuk membangun kawasan perdagangan bebas China-ASEAN versi 3.0di masa depan.
PHNOM PENH, 17 September (Xinhua) — Perdana Menteri (PM) Kamboja Samdech Techo Hun Sen pada Jumat (16/9) mengatakan bahwa kerja sama ekonomi antara China dan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) membuahkan banyak pencapaian yang bermanfaat sejak kedua belah pihak menandatangani Perjanjian Kerangka Kerja ASEAN-China tentang Kerja Sama Ekonomi Komprehensif pada 2002 serta sejumlah perjanjian perdagangan bebas dan investasi lainnya.
Dalam sebuah pidato yang disampaikan melalui tautan video dalam pembukaan China-ASEAN Expo ke-19, Hun Sen mengatakan bahwa kedua belah pihak telah berhasil menerapkan perjanjian perdagangan bebas China-ASEAN versi 1.0 dan 2.0 selama beberapa tahun terakhir, dan bahwa Kamboja mendukung peningkatan perjanjian ini menjadi versi baru, 3.0.
Dirinya mengimbau China dan ASEAN untuk lebih memperhatikan perluasan dan pendalaman lebih lanjut dari ruang lingkup kerja sama ekonomi mereka, meminimalkan hambatan perdagangan barang, jasa, dan investasi, serta mempromosikan pengembangan ekonomi digital, pertumbuhan hijau, dan pengembangan kapasitas usaha kecil dan menengah (UKM).
“Saya yakin bahwa implementasi Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (Regional Comprehensive Economic Partnership/RCEP), yang dimulai tahun ini, tidak hanya akan menciptakan dan membawa lebih banyak peluang perdagangan dan investasi bagi negara-negara di kawasan tersebut, tetapi juga memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan sektor-sektor yang disebutkan di atas,” ujarnya.
Dirinya menambahkan bahwa implementasi RCEP juga akan menjadi “kerangka inti” untuk membangun kawasan perdagangan bebas China-ASEAN versi 3.0 di masa depan.
Foto dari udara yang diabadikan pada 28 Agustus 2022 ini menunjukkan pemandangan Pelabuhan Qinzhou di Kota Qinzhou, Daerah Otonom Etnis Zhuang Guangxi, China selatan. Diluncurkan pada 2017, Koridor Perdagangan Darat-Laut Internasional Baru merupakan sebuah jalur perdagangan dan logistik yang dibangun bersama oleh kawasan-kawasan tingkat provinsi di China barat dan negara-negara anggota ASEAN. (Xinhua/Zhang Ailin)
Sementara itu, pemimpin Kamboja tersebut menyampaikan rasa terima kasihnya kepada pemerintah China yang selalu memberikan prioritas tinggi dalam mendukung pembangunan dan kemakmuran ASEAN.
“Sebagai ketua ASEAN 2022, Kamboja akan terus berupaya memperkuat kerja sama ASEAN dengan Republik Rakyat China untuk memastikan keberlanjutan, inklusivitas, dan ketahanan pembangunan sosial-ekonomi di kedua kawasan,” kata Hun Sen.
China-ASEAN Expo ke-19 diadakan secara daring (online) dan luring (offline) di Nanning, ibu kota Daerah Otonom Etnis Zhuang Guangxi, China selatan, pada 16-19 September.
ASEAN beranggotakan Brunei, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam. [Xinhua]