TOKYO – Asosiasi Pemasaran Langsung Jepang (Japan Direct Marketing Association/JADMA) pada Senin (23/8) mengatakan bahwa penjualan dari belanja daring dan katalog di Jepang telah menembus angka 10 triliun yen atau setara 90 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp14.391) pada tahun fiskal 2020 untuk pertama kalinya yang sebagian disebabkan oleh pandemi COVID-19, menurut laporan media lokal pada Rabu (25/8).
Menurut JADMA, total penjualan 820 entitas penjualan langsung pada tahun tersebut sampai dengan Maret 2021 naik 20,1 persen pada tahun tersebut menjadi sekitar 97 miliar dolar AS.
Transaksi melalui situs web belanja daring besar seperti Amazon dan Rakuten masih tetap kuat.
Masyarakat juga memanfaatkan internet atau pesanan via telepon untuk membeli makanan, peralatan rumah tangga, dan furnitur karena mereka menghindari bepergian ke luar rumah atau bekerja di rumah.
JADMA mengatakan ini adalah kali pertama angka penjualan melampaui 10 triliun yen sejak tahun fiskal 1982, ketika asosiasi itu mulai melakukan pencatatan.
Angka tersebut setara dengan penjualan gabungan antara tujuh jaringan toko kelontong terkemuka di Jepang tahun lalu.
JADMA juga mengaitkan rekor penjualan itu dengan peningkatan jumlah pelanggan dan masuknya sejumlah perusahaan penyedia layanan baru. [Xinhua]