HANGZHOU – Raksasa perdagangan elektronik (e-commerce) China, Alibaba, pada Selasa (3/8) mengungkapkan pendapatannya melonjak 34 persen secara tahunan (year on year/yoy) menjadi 205,74 miliar yuan (1 yuan = Rp2.216) pada kuartal pertama (Q1) tahun fiskal 2022 yang berakhir pada 30 Juni.
Laba bersih Alibaba yang diatribusikan kepada pemegang saham biasa untuk kuartal Juni turun sekitar 5 persen (yoy) menjadi 45,14 miliar yuan.
Pada kuartal tersebut, sekitar 66 persen dari total pendapatan Alibaba berasal dari bisnis retail perdagangannya di China.
Ekosistem Alibaba memiliki sekitar 1,18 miliar konsumen aktif tahunan selama periode 12 bulan yang berakhir pada 30 Juni, meningkat 45 juta dari periode 12 bulan yang berakhir pada 31 Maret.
Jumlah tersebut mencakup 912 juta konsumen di China dan 265 juta konsumen di luar negeri yang dilayani oleh Lazada, AliExpress, Trendyol, dan Daraz.
“Kami meningkatkan program pembelian kembali saham kami dari semula 10 miliar dolar AS (1 dollar AS= Rp14.338) menjadi 15 miliar dolar AS, program pembelian kembali saham terbesar dalam sejarah perusahaan ini, karena kami yakin akan prospek pertumbuhan jangka panjang kami,” kata Maggie Wu, Kepala Keuangan Alibaba Group. [Xinhua]