SINGAPURA – Kementerian Perdagangan dan Industri Singapura pada Rabu (14/7) mengatakan bahwa berdasarkan perkiraan awal, Produk Domestik Bruto (PDB) negara itu tumbuh 14,3 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada kuartal kedua (Q2) tahun 2021, dibandingkan dengan peningkatan 1,3 persen pada kuartal pertama.
Pertumbuhan kuat tersebut sebagian besar dikarenakan basis yang rendah pada kuartal kedua tahun 2020 ketika PDB turun 13,3 persen karena langkah-langkah darurat yang diterapkan dari 7 April hingga 1 Juni tahun lalu untuk mencegah penyebaran COVID-19 di negara itu.
Secara absolut, PDB pada kuartal kedua 2021 tetap 0,9 persen di bawah level sebelum pandemi pada kuartal kedua 2019, imbuh kementerian tersebut.
Pada basis penyesuaian musiman, ekonomi Singapura turun 2 persen secara kuartalan pada kuartal kedua 2021, dibandingkan dengan pertumbuhan 3,1 persen pada kuartal sebelumnya.
Secara detail, sektor manufaktur Singapura tumbuh 18,5 persen (yoy) tetapi mengalami kontraksi sebesar 1,8 persen secara kuartalan pada kuartal kedua. Sektor konstruksi meroket 98,8 persen (yoy) tetapi mengalami kontraksi sebesar 11 persen secara kuartalan. Industri yang memproduksi jasa tumbuh sebesar 9,8 persen (yoy) tetapi mengalami kontraksi sebesar 1 persen secara kuartalan.
Perkiraan awal PDB yang dirilis pada Rabu itu sebagian besar dihitung dengan data dalam dua bulan pertama kuartal tersebut, menurut pihak kementerian. Angka-angka ini dimaksudkan sebagai indikasi awal pertumbuhan PDB pada kuartal itu, dan dapat direvisi ketika data yang lebih komprehensif tersedia.
Kementerian itu mengatakan akan merilis angka PDB awal untuk kuartal kedua pada Agustus mendatang. [Xinhua]