SINGAPURA – Anggota Dewan Negara sekaligus Menteri Luar Negeri (Menlu) China Wang Yi yang sedang melakukan kunjungan ke Singapura pada Selasa (14/9) mendesak Amerika Serikat (AS) untuk melihat perkembangan China secara objektif dan rasional.
Saat berbicara dalam konferensi pers bersama dengan Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan, Wang mengatakan dirinya berharap AS, seperti halnya Singapura dan banyak negara lain, dapat melihat perkembangan China secara objektif dan berupaya meningkatkan kerja sama yang saling menguntungkan dengan China.
Dalam pertemuannya dengan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, Wang mengatakan bahwa dia menyampaikan apresiasi kepada Singapura karena memandang perkembangan China secara rasional, adil, dan objektif, serta atas upayanya mencari peluang kerja sama dari perkembangan China sehingga dapat mencapai keberhasilan yang saling menguntungkan dan pembangunan bersama.
“(Kerja sama) ini telah membawa manfaat nyata bagi rakyat kedua negara,” ujar Wang.
Kendati demikian, Wang mengungkapkan bahwa ada sejumlah negara dan kekuatan yang mengambil pendekatan curiga atau bahkan membuat penilaian keliru yang fatal mengenai perkembangan China. Ini bertentangan dengan upaya dalam meningkatkan kerja sama dan dapat mengganggu perkembangan hubungan normal, tutur Wang, seraya menambahkan mungkin inilah cara AS bersikap.
Lebih lanjut, Wang mengatakan bahwa AS harus menyadari bahwa tidak hanya mereka tetapi negara-negara lain juga memiliki hak untuk berkembang, tidak hanya warga AS tetapi warga dari negara-negara lain juga memiliki hak untuk menjalani kehidupan yang bahagia.
Tidaklah adil dan pantas bagi hati nurani kemanusiaan membiarkan satu atau beberapa negara untuk berkembang, sementara negara-negara lain dibiarkan tenggelam dalam kemiskinan, tambahnya.
Dia berharap AS dapat melihat China saat ini dengan cara yang objektif dan rasional seperti banyak negara lain termasuk Singapura, mencari dan meningkatkan kerja sama yang saling menguntungkan dengan China.
Sebagai dua ekonomi terbesar di dunia, kerja sama China-AS dapat menguntungkan dunia, papar Wang. Dia mendesak AS untuk meninggalkan mentalitas menang dan kalah (zero-sum) dan belajar mencari koeksistensi damai dan kerja sama yang saling menguntungkan dengan negara dan peradaban lain, guna bersama-sama membangun dunia yang damai, harmonis, stabil, dan sejahtera, lanjut Wang.
Sementara itu, Balakrishnan mengatakan AS adalah negara paling maju yang memiliki pengaruh besar di dunia, tetapi kemunculan China telah menjadi kisah paling sukses di kawasan ini dalam 40 tahun terakhir.
Dia berharap China dan AS dapat saling bersaing secara konstruktif, mengambil langkah-langkah untuk meredakan ketegangan serta bekerja sama dalam mengatasi berbagai tantangan global seperti pandemi COVID-19 dan perubahan iklim, sehingga dapat bekerja dengan negara-negara di kawasan ini guna mencapai hasil yang saling menguntungkan dan bermanfaat bagi satu sama lain. [Xinhua]