WELINGTON – Industri transportasi udara di Selandia Baru mempekerjakan 35 persen lebih sedikit orang pada Februari 2021 dibandingkan dengan Februari 2020, saat pembatasan perjalanan terkait COVID-19 belum diberlakukan, demikian dikatakan departemen statistik negara itu, Stats NZ, pada Kamis (28/10).
Ini merupakan persentase penurunan lapangan kerja terbesar untuk industri mana pun di tingkat subdivisi dalam kurun setahun hingga Februari 2021.
“Perbatasan internasional Selandia Baru masih ditutup untuk perjalanan bebas karantina selama sebagian besar periode ini, sementara perjalanan udara domestik sangat terdampak oleh karantina wilayah (lockdown), pembatasan perjalanan regional, dan minimnya wisatawan internasional,” ujar manajer register bisnis statistik Stuart Pitts.
Pada Februari 2021, tercatat ada 370 perusahaan yang bergerak di bidang transportasi udara, turun 10 dari Februari 2020.
Jumlah total perusahaan di Selandia Baru naik tipis 0,5 persen menjadi 562.520 selama setahun hingga Februari 2021, sementara jumlah karyawan turun 0,4 persen menjadi 2,31 juta.
“Meski jumlah bisnis secara keseluruhan hanya bergerak tipis, terdapat variasi yang luas dalam bagaimana industri-industri yang berbeda bertahan selama 12 bulan pertama pandemi COVID-19,” tutur Pitts.
Transportasi merupakan salah satu industri yang terdampak paling parah, terutama dalam hal jumlah orang yang dipekerjakan.
Pada Februari 2021, subdivisi industri “transportasi lain”, yang mencakup industri transportasi pariwisata dan objek wisata, memiliki karyawan 32,4 persen lebih sedikit dibanding pada Februari 2020.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Wellington. (XHTV)