Sejumlah orang mengunjungi Pameran Perdagangan Jasa Internasional China (China International Fair for Trade in Services/CIFTIS) 2021 yang digelar di Shougang Park di Beijing, ibu kota China, pada 6 September 2021. (Xinhua/Xu Qin)
BEIJING, 16 Juni (Xinhua) — Industri jasa alih daya (outsourcing) China mencatatkan pertumbuhan yang stabil selama periode Januari-Mei 2022, demikian ditunjukkan data dari Kementerian Perdagangan China.
Dalam lima bulan pertama tahun ini, perusahaan-perusahaan China menandatangani kontrak jasa outsourcing senilai sekitar 726,6 miliar yuan (1 yuan = Rp2.194), meningkat 11,9 persen secara tahunan (year on year/yoy).
Selama periode tersebut, nilai kontrak yang dieksekusi mencapai 466,3 miliar yuan, dengan peningkatan (yoy) sebesar 14,6 persen.
Jasa outsourcing adalah praktik bisnis yang mempekerjakan pihak dari luar perusahaan untuk menyediakan jasa dan membuat barang yang biasanya dilakukan oleh karyawan perusahaan.
Dari jumlah total itu, nilai kontrak jasa outsourcingoffshore naik 13,2 persen dari tahun lalu menjadi 412,9 miliar yuan, dengan nilai kontrak yang dieksekusi naik 11,1 persen dari tahun sebelumnya menjadi 263,9 miliar yuan pada periode Januari-Mei. [Xinhua]