BANGKOK – Indeks harga konsumen (consumer price index/CPI), yang merupakan indikator utama inflasi, di Thailand naik 2,44 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada Mei, dipicu oleh kenaikan biaya energi dan makanan segar, kata Kementerian Perdagangan Thailand pada Jumat (4/6).
Pertumbuhan itu, yang dipengaruhi oleh langkah pemerintah untuk menurunkan biaya hidup melalui pemberian subsidi listrik dan tagihan air, turun dari kenaikan CPI sebesar 3,41 persen yang tercatat pada April.
Secara bulanan, CPI Mei turun 0,93 persen dari bulan sebelumnya.
Faktor-faktor utama dari kenaikan harga adalah harga energi, yang melonjak 24,79 persen (yoy), serta kenaikan harga daging babi, makanan laut, dan buah-buahan, menurut kementerian tersebut.
CPI inti Thailand, yang tidak menyertakan harga energi dan makanan, naik tipis 0,49 persen (yoy) pada Mei, menyusul kenaikan 0,3 persen pada April.
Selama lima bulan pertama tahun ini, CPI naik 0,83 persen dari setahun sebelumnya, menurut kementerian tersebut.[Xinhua]