WASHINGTON – Dewan gubernur Dana Moneter Internasional (IMF) menyetujui alokasi umum baru Hak Penarikan Khusus (Special Drawing Rights/SDR) senilai 650 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp14.408), alokasi terbesar dalam sejarah IMF, sebagai upaya untuk meningkatkan likuiditas global di tengah pandemi COVID-19, menurut pernyataan IMF yang dirilis pada Senin (2/8).
“Ini adalah keputusan bersejarah, alokasi SDR terbesar dalam sejarah IMF dan suntikan untuk ekonomi global pada saat krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya,” kata Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva.
Seraya menyatakan bahwa alokasi SDR itu akan menguntungkan semua anggota IMF, memenuhi kebutuhan global jangka panjang untuk aset cadangan, membangun kepercayaan, serta meningkatkan ketahanan dan stabilitas ekonomi global, Georgieva mengatakan alokasi tersebut secara khusus akan membantu negara-negara paling rentan dalam perjuangan mengatasi dampak krisis COVID-19.
Persetujuan itu datang hanya beberapa pekan setelah dewan eksekutif IMF menyetujui proposal tersebut. Persetujuan akhir alokasi SDR oleh dewan gubernur membutuhkan 85 persen mayoritas dari total hak suara semua anggota IMF.
SDR dapat ditukar antar pemerintah dengan mata uang yang dapat digunakan secara bebas pada saat dibutuhkan. Mata uang China, renminbi, secara resmi menjadi mata uang kelima dalam keranjang SDR pada 1 Oktober 2016, bergabung dengan dolar AS, euro, yen Jepang, dan poundsterling Inggris.
Alokasi umum SDR ini akan berlaku efektif pada 23 Agustus, menurut pernyataan tersebut.
Georgieva mengatakan IMF juga akan terus terlibat secara aktif dengan keanggotaannya untuk menemukan opsi-opsi yang “tepat” untuk penyaluran sukarela SDR dari negara-negara anggota yang lebih kaya ke negara anggota yang lebih miskin dan lebih rentan untuk mendukung pemulihan pandemi mereka serta mencapai pertumbuhan yang tangguh dan berkelanjutan.
Salah satu opsi kunci adalah bagi anggota yang memiliki posisi eksternal yang kuat untuk secara sukarela menyalurkan sebagian dari SDR mereka untuk meningkatkan pinjaman bagi negara-negara berpenghasilan rendah melalui Dana untuk Pertumbuhan dan Pengurangan Kemiskinan (Poverty Reduction and Growth Trust/PRGT) IMF, kata pernyataan itu, seraya menambahkan bahwa dukungan konsesional melalui PRGT saat ini bebas bunga. [Xinhua]