Personel militer membagikan token untuk konsumen yang mengantre di sebuah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Kolombo, Sri Lanka, pada 27 Juni 2022. (Xinhua/Gayan Sameera)
Pengguna kendaraan di Sri Lanka telah mengantre di luar SPBUselama berpekan-pekan di tengah kelangkaan bahan bakar yang parah dan SPBUdi negara itu mulai membagikan token bagi para konsumen per Senin lantaran terbatasnya bahan bakar yang tersedia.
KOLOMBO, 28 Juni (Xinhua) — Menteri Listrik dan Energi Sri Lanka Kanchana Wijesekera menyampaikan bahwa stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di seluruh negara itu akan membagikan token bagi konsumen mulai Senin (27/6) lantaran terbatasnya stok bahan bakar yang tersedia.
Berbicara kepada wartawan di Kolombo, Wijesekera mengatakan bahwa bantuan tentara dan polisi Sri Lanka telah diminta dan nomor token akan dibagikan kepada masyarakat untuk mengisi bensin dan solar karena jumlah yang tersedia terbatas.
Masyarakat diminta mendaftarkan nomor ponsel mereka di SPBU terdekat dan pemberitahuan akan dikirim ketika nomor token mereka dibagikan.

Personel militer membagikan nomer token untuk konsumen yang mengantre di sebuah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Kolombo, Sri Lanka, pada 27 Juni 2022. (Xinhua/Gayan Sameera)
Wijesekera mengatakan bahwa tanggal kedatangan pengiriman bahan bakar berikutnya ke negara itu masih belum dapat dipastikan. Namun, dia menambahkan bahwa dua menteri akan berangkat ke Rusia pada Senin untuk membahas impor bahan bakar dari Rusia dan sejumlah hal terkait lainnya.
Pengguna kendaraan di Sri Lanka telah mengantre di luar SPBU selama berpekan-pekan saat negara itu menghadapi krisis ekonomi terburuk sepanjang sejarah, yang menyebabkan kelangkaan bahan-bahan esensial termasuk bahan bakar.
Dua distributor bahan bakar Sri Lanka, Ceylon Petroleum Corporation dan Lanka IOC, pada Minggu (26/6) mengumumkan bahwa mereka telah menaikkan harga bahan bakar, yang menjadi keempat kalinya negara itu menaikkan harga bahan bakar pada tahun ini. [Xinhua]