BERLIN – Dengan total nilai barang yang diimpor mencapai 10,7 miliar euro (1 euro = Rp16.885), China masih menjadi negara impor terbesar Jerman pada Juli 2021, naik 3,9 persen secara tahunan (year on year/yoy), menurut data sementara yang dipublikasikan oleh Kantor Statistik Federal Jerman (Destatis) pada Kamis (9/9).
Pada periode yang sama, Jerman mengekspor barang senilai 8,4 miliar euro ke China, turun 4,3 persen dibandingkan bulan yang sama tahun lalu, menurut Destatis.
Secara keseluruhan, Jerman mengekspor barang senilai 115 miliar euro pada Juli, naik 0,5 persen pada basis bulanan dan 12,4 persen secara tahunan, menurut Destatis. Total impor mencapai 96,9 miliar euro, turun 3,8 persen secara bulanan namun masih naik 16,6 persen (yoy).
“Kenaikan kembali dalam ekspor bukanlah sesuatu yang otomatis untuk lonjakan ekonomi jangka panjang,” tutur Joachim Lang, CEO Federasi Industri Jerman (Bundesverband der Deutschen Industrie/BDI). “Sejumlah masalah dalam rantai pasokan global, biaya logistik yang tinggi, dan perselisihan perdagangan yang belum terselesaikan menjadi awan gelap yang menyelimuti ekonomi.”
Ekspor Jerman ke seluruh Uni Eropa (UE) tumbuh 17,7 persen (yoy) dan mencapai 61,6 miliar euro pada Juli, menurut Destatis. [Xinhua]