BEIJING – Perdagangan antara China dan negara-negara di sepanjang Sabuk dan Jalur Sutra mencatatkan pertumbuhan yang kuat pada paruh pertama (H1) tahun ini, menurut data resmi pada Selasa (13/7).
Total nilai impor dan ekspor China dengan negara-negara itu melonjak 27,5 persen secara tahunan (year on year/yoy) menjadi 5,35 triliun yuan (1 yuan = Rp2.240) pada periode Januari-Juni, menurut Li Kuiwen, juru bicara Administrasi Umum Kepabeanan China.
Volume perdagangan tersebut menyumbang 29,6 persen dari total perdagangan luar negeri China pada periode yang sama, sementara pertumbuhannya mencapai 0,4 poin persentase lebih cepat dari laju keseluruhan, ujar Li dalam sebuah konferensi pers.
Ekspor China ke negara-negara di sepanjang Sabuk dan Jalur Sutra meningkat 29,1 persen (yoy) dalam periode enam bulan, dipimpin oleh produk baja dan otomotif, kata Li.
Sementara itu, impor dari negara-negara ini naik 25,6 persen, dengan impor minyak mentah, hasil pertanian, dan bijih logam melaporkan pertumbuhan yang stabil.
Layanan kereta barang China-Eropa telah berkontribusi besar dalam menstabilkan perdagangan di sepanjang Sabuk dan Jalur Sutra, tuturnya.
Layanan ini menangani 7.377 perjalanan pada paruh pertama 2021, naik 43 persen dari periode yang sama tahun lalu, seperti ditunjukkan data China State Railway Group Co. Ltd.
Kawasan tengah dan barat China juga telah meningkatkan partisipasi dalam kerja sama Sabuk dan Jalur Sutra. Pada paruh pertama 2021, perdagangan antara kawasan ini dan negara-negara di sepanjang rute tersebut menyumbang 19 persen dari total perdagangan China, 0,4 poin persentase lebih tinggi dari tahun lalu. [Xinhua]