FUZHOU – Nilai gabungan ekonomi digital China dan ASEAN berpotensi mencapai 9,58 triliun dolar AS (1 dolar AS = Rp14.548) per 2025 mendatang, yang menjamin adanya lebih banyak kerja sama di masa depan, menurut sebuah buku putih.
Ekonomi digital China tumbuh dengan rata-rata laju tahunan sebesar lebih dari 17 persen sejak 2016, sementara tingkat pertumbuhan untuk ASEAN mencapai lebih dari 34 persen, sebut buku putih yang dirilis dalam Konferensi China Digital (Digital China Summit) keempat di Kota Fuzhou, China timur, mulai Minggu (25/4) hingga Senin (26/4).
“Tahun ini akan menandai awal baru bagi kerja sama China-ASEAN di bidang ekonomi digital,” menurut buku putih yang dirilis oleh pusat penelitian keamanan siber industri yang dinaungi Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi China.
China dan ASEAN tahun ini akan membuat rencana aksi untuk 2021 hingga 2025 mengenai implementasi kerja sama di bidang digital, sebut buku putih itu.
Area kerja sama utama antara China dan ASEAN dalam beberapa tahun terakhir meliputi kota pintar, e-commerce, dan tata kelola dunia siber. Kedua pihak juga bekerja sama dalam memajukan teknologi digital untuk memerangi pandemi COVID-19.
Pasar digital di China dan ASEAN menunjukkan potensi konsumsi yang sangat besar sebab total populasi warganet yang dimiliki keduanya nyaris mencapai 1,49 miliar pada tahun 2020, demikian menurut buku putih tersebut. [Xinhua]