SINGAPURA – Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden harus mengakhiri perang dagang dengan China yang diprakarsai oleh mantan presiden AS, Donald Trump, kata seorang cendekiawan terkemuka Singapura baru-baru ini.
Menyebut perang dagang AS dengan China sebagai kegagalan total, Kishore Mahbubani, peneliti terkemuka di Institut Penelitian Asia Universitas Nasional Singapura, mengatakan dalam artikel yang diterbitkan The Straits Times pada Sabtu (24/4) bahwa ada konsensus kuat yang menyebut perang dagang Trump terhadap China nyatanya tidak membantu tenaga kerja maupun konsumen Amerika.
Perang dagang itu sama sekali tidak mengurangi defisit perdagangan ataupun membantu perekonomian AS, kata Mahbubani dalam artikelnya, menekankan bahwa kebijakan tarif dan sanksi tidak hanya gagal dalam mencapai tujuannya, tetapi juga menggerogoti kepentingan jangka panjang Amerika sendiri di Asia Timur.
Bagi AS, mempertahankan sanksi perdagangan dan tarif terhadap China sama seperti menembak kaki sendiri, kata sang cendekiawan.
Jika pemerintahan Biden ingin merumuskan kebijakan perdagangan dan ekonominya terhadap China atas dasar kepentingan pekerja dan konsumen Amerika dan demi memberi dorongan kuat pada perekonomian Amerika … “maka pemerintah harus segera dan tanpa syarat mencabut semua sanksi perdagangan dan tarif terhadap China, yang sejatinya justru merugikan diri sendiri,” ujar Mahbubani. [Xinhua]