BEIJING – Cadangan devisa China anjlok ke angka 3,2321 triliun dolar AS (1 dolar AS = Rp14.195) pada akhir Agustus tahun ini, turun 3,8 miliar dolar AS dari bulan sebelumnya, tunjuk data resmi pada Selasa (7/9).
Volume cadangan devisa merosot 0,12 persen dari akhir Juli, kata Administrasi Devisa Negara (State Administration of Foreign Exchange/SAFE) China.
Pasar devisa China beroperasi lancar bulan lalu, dengan penawaran dan permintaan domestik secara umum seimbang, tutur Wang Chunying, wakil direktur sekaligus juru bicara SAFE.
Cadangan devisa China secara umum tetap stabil, dengan jumlah total di atas 3,2 triliun dolar AS selama empat bulan berturut-turut, kata Wen Bin, analis kepala di China Minsheng Bank.
Ekspor China mempertahankan pertumbuhan yang pesat tahun ini, didorong oleh perekonomian dunia yang terus pulih, ujar Wen. Dia mengatakan bahwa peningkatan ekspor dan daya tarik aset RMB memperkuat stabilitas cadangan devisa negara.
Menurut Wang, penurunan cadangan devisa pada Agustus itu disebabkan oleh dampak gabungan dari translasi mata uang dan perubahan dalam harga aset.
Dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti perkembangan pandemi COVID-19 serta ekspektasi kebijakan fiskal dan moneter negara-negara besar, indeks dolar sedikit naik, kata Wang. Dia menambahkan bahwa mata uang non-dolar yang melemah dan perubahan harga aset menyebabkan penurunan cadangan devisa China.
Meskipun terdapat ketidakpastian dan fluktuasi dalam situasi keuangan global yang dipicu oleh pandemi yang merajalela, perekonomian China masih mencatatkan pemulihan stabil. Kualitas pembangunan ekonomi China terus membaik, sehingga membantu stabilitas cadangan devisa secara keseluruhan, papar Wang.
Di tahap berikutnya, kebijakan China untuk meningkatkan dukungan bagi bidang-bidang utama dan bagian-bagian yang lemah, serta kebijakan baru untuk memperdalam keterbukaan di bidang keuangan dan perdagangan luar negeri, akan menopang stabilitas cadangan devisa China, urai Wen.
Sembari memperingatkan soal risiko potensial dari pemulihan perekonomian dunia yang tidak seimbang, Wen menyarankan perlunya meningkatkan upaya untuk mendongkrak permintaan domestik dan mencapai keseimbangan antara memastikan pertumbuhan yang stabil dan mengantisipasi risiko. [Xinhua]