BEIJING, Bursa Efek Beijing (Beijing Stock Exchange/BSE) yang baru didirikan memulai perdagangan pada Senin (15/11) pagi waktu setempat, dengan batch pertama dari 81 perusahaan memulai debutnya di lantai bursa.
Perusahaan-perusahaan yang terdaftar itu termasuk 10 yang baru disetujui dan 71 yang dipindahkan dari tingkat yang dipilih dari Bursa dan Kuotasi Ekuitas Nasional (National Equities Exchange and Quotations/NEEQ) China, juga dikenal sebagai “dewan ketiga baru”.
Hingga pukul 10.20 waktu setempat, saham dari 10 perusahaan yang baru tercatat telah dua kali memicu suspend(penghentian sementara) perdagangan karena harga mereka melonjak lebih dari 60 persen. Saham-saham ini terus menguat setelah perdagangan dilanjutkan, dengan lonjakan tertinggi lebih dari 500 persen di beberapa titik.
Bursa saham itu tidak membatasi perubahan harga perusahaan yang baru tercatat di bursa pada hari pertama perdagangan, tetapi perdagangan akan dihentikan selama 10 menit ketika harga saham berfluktuasi lebih dari 30 persen dan lebih dari 60 persen.
Peluncuran BSE dilakukan hanya dua bulan setelah China mengumumkan rencana untuk mendirikan bursa saham baru, sebuah langkah yang disambut luas oleh pasar karena bertujuan untuk mengatasi masalah pembiayaan usaha kecil dan menengah (UKM) yang sudah berlangsung lama.
Yi Huiman, Ketua Komisi Regulasi Sekuritas China, memuji peluncuran BSE sebagai “tonggak penting lain dalam reformasi dan pengembangan pasar modal China.”
“Ini juga sangat penting dalam menciptakan pasar modal multilevel, meningkatkan dukungan keuangan untuk UKM, serta mempromosikan pengembangan berbasis inovasi, serta transformasi dan peningkatan ekonomi,” ujarnya pada upacara peluncuran. [Xinhua]