NEW YORK CITY – Uang dari seluruh dunia mengalir ke pasar China, sebuah bukti atas daya tariknya terhadap para investor, ungkap sebuah laporan Bloomberg baru-baru ini.
Menurut data dari Bursa Efek Hong Kong, investor asing telah meningkatkan kepemilikan saham mereka di Shanghai dan Shenzhen melalui trading link setiap bulannya sejak November, seraya menambahkan bahwa pembelian pada Agustus lebih dari dua kali lipat dibandingkan dengan Juli, “dan hal serupa juga terlihat di pasar obligasi China,” tulis Bloomberg pada Sabtu (4/9).
Menyebut bahwa dorongan China untuk “kemakmuran bersama” dapat membantu negara itu mempertahankan pertumbuhan jangka panjang, laporan tersebut mengatakan bahwa beberapa pakar pasar juga telah menyatakan optimisme mereka terkait masa depan perekonomian China.
“Kami merasa bahwa regulasi baru-baru ini ditargetkan untuk merampingkan struktur pertumbuhan ekonomi di masa depan menuju pertumbuhan yang lebih berkualitas dan lebih seimbang,” ujar Chris Liu, Manajer Portofolio Senior untuk Ekuitas China di Invesco Hong Kong Ltd., seperti dikutip laporan itu.
Sembari menyebut bahwa yuan telah naik sekitar 1 persen terhadap dolar AS pada 2021 dan naik sekitar 6 persen selama tiga tahun terakhir, Bloomberg menuturkan kekuatan mata uang China juga memainkan peran dalam daya tarik pasar negara itu.
Pascal Blanc, Chief Investment Officer Amundi SA, yang perusahaannya mengawasi dana 2,1 triliun dolar AS (1 dolar AS = Rp14.261) secara global, juga mengatakan dalam laporan itu bahwa langkah-langkah China baru-baru ini untuk meregulasi pasar telah “membuka peluang yang menarik.” Para investor dapat memanfaatkan peluang-peluang itu “untuk meningkatkan alokasi mereka ke ekuitas China dalam portofolio global,” kata Pascal dan rekan-rekannya dalam sebuah catatan bulan ini. [Xinhua]