NEW YORK CITY – Larangan Amerika Serikat (AS) terhadap produsen kamera pengawas (CCTV) dan perangkat keras lainnya dari China mengalihkan fokus dari masa depan serta mengurangi kemampuan Amerika untuk tetap menjadi pemimpin teknologi global, menurut sebuah artikel opini yang dirilis di laman situs Bloomberg.
Perusahaan China “tidak tinggal diam,” tulis Anjani Trivedi, kolumnis Bloomberg, dalam artikel yang dirilis oleh Bloomberg pada Sabtu (19/6).
“Mereka sedang mengembangkan teknologi yang lebih futuristik yang akan membuat pesaing dari Amerika kelabakan,” tambah artikel itu.
Komisi Komunikasi Federal AS pada Kamis (17/6) memilih untuk melancarkan sebuah rencana yang melarang peralatan CCTV dari perusahaan China dengan dalih apa yang disebut sebagai keamanan nasional.
Upaya untuk menyingkirkan peralatan dan kamera elektronik yang ada di sudut jalan, halaman sekolah, dan fasilitas pemerintah setempat di AS “akan lebih bersifat mengganggu daripada proaktif,” papar artikel tersebut.
“Salah satu alasannya adalah tidak banyak alternatif yang lebih baik, dan mencari produk baru atau menyingkirkan produk lama akan menjadi proses panjang yang tidak serta merta menghapus dugaan pelanggaran privasi atau keamanan, jika memang ada,” papar artikel itu lebih lanjut.
Selain itu, “selama beberapa tahun terakhir, berbagai departemen pemerintah AS telah mencoba untuk menjegal perusahaan China melalui pembatasan serupa. Daripada menunggu terbukanya jalur pendapatan luar negeri yang terbatas, perusahaan-perusahaan tersebut kemudian memutuskan pergi,” imbuh artikel tersebut. [Xinhua]