JAKARTA, WB — Hasil mengecewakan diraih kontingen Indonesia pada pada SEA Games 2017. Pada ajang pesta olahraga Asia Tenggara itu, Indonesia yang berkekuatan 533 atlet hanya membawa pulang 38 emas, 63 perak dan 90 perunggu. Hasil tersebut sangat jauh dari target yang ditetapkan, yakni 55 emas.
Tidak hanya jauh dari tuan rumah Malaysia yang keluar sebagai juara umum dengan raihan 145 emas, 92 perak, dan 86 perunggu, Indonesia jyga berada di bawah Thailand (72, 86, 88), Vietnam (58,50,60) dan Singapura (57,58, 73).
Menyikapi hal itu, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi menyatakan dirinya akan bertanggung jawab penuh atas kegagalan di sea games.
“Saya akan mempertanggungjawabkan kegagalan ini kepada Presiden Republik Indonesia selaku atasan saya,” kata Menpora di Kemenpora, Kamis (31/8/2017).
Selain bertanggung jawab, ia menyatakan akan melakukan evaluasi secara menyeluruh. Agar hasil SEA Games yang terburuk sepanjang sejarah ini tidak terjadi saat Asian Games 2018, dimana diajang tersebut, Indonesia menargetkan masuk 10 besar pada Asian Games 2018.
“Penting saya sampaikan penyebab kegagalan, yakni SEA Games beda sama sekali dengan Asian Games dari sisi regulasi dan standar pelaksanaannya,” kata Imam.
Menpora melanjutkan, pada tahap internal penyiapan atlet, kata dia, juga berbeda. Ia mencontohkan bulu tangkis yang hanya mengirimkan atlet junior. Kemudian sejumlah cabang olahraga unggulan tidak dimainkan pada SEA Games 2017, di antaranya dayung. Selain itu, Indonesia banyak kehilangan dari nomor-nomor pertandingan yang memungkinkan keputusan wasit berperan secara subyektif seperti senam, silat, karate, dan taekwondo.
“Atlet Indonesia justru banyak yang tidak dapat medali dari sana,” bela Menpora.[]