WARTABUANA – Ternyata disepanjang tahun 2015, kasus kecelakaan yang melibatkan pengguna supercar kian meningkat. Kenapa hal tersebut terjadi, ternyata banyak pemiliki supercar yang belum paham bagaimana cara mengendari mobil sport tersebut.
“Karakteristik supercar dengan mobil biasa itu berbeda. jadi butuh skill bagi penggunaanya,” ujar pembalap Rifat Sungkar, Sabtu (4/12/2015).
Rifat mengibaratkan, kendaraan jenis SUV atau MPV yang laku di Indonesia. Akselerasi 0-100 kilometer per jam (kpj) memerlukan waktu 10 detik, sedangkan supercar paling tiga sampai empat detik. Ini artinya, diperlukan skill tiga kali lipat untuk mengendarai supercar.
Rifat menambahkan, para pemilik mobil sport tersebut sebaiknya mengikuti lembaga mengemudi yang aman dan efektif alias lembaga safety driving. Nantinya lewat lembaga tersebut, para pemilik supercar akan diajari mengenai pengenalan mobil, teori serta dalam prakteknya.[]