JAKARTA, WB – Pria nekat yang membakar diri dan loncat dari atap tribun VIP Gelora Bung Karno (GBK) hingga tewas pada perayaan May Day 2015, Jumat (1/5/2015) adalah Sebastian Manuputi (32), pengurus Serikat Pekerja Aneka Industri FSPMI-AI di PT Tirta Alam Segar.
Sebastian diduga memilih jalan tersebut lantaran persoalan kerja di perusahaannya. Hal ini diungkapkan Sekretatis Umum Pimpinan Pusat Serikat Pekerja Aneka Industri FSPMI-AI, Jamaludin, usai prosesi pemakaman Sebastian di TPU Malaka, Sabtu (2/5/2015).
Menurut Jamaludin, Sebastian sering menghadapi persoalan yang menimpa rekannya sesama buruh di PT Tirta Alam Segar. Beberapa kasus kecelakaan kerja kerap terjadi di perusahaan tempat Sebastian bekerja tersebut. Sebastian yang mengadvokasi, namun selalu berujung tidak menguntungkan bagi karyawan.
“Motifnya banyaknya kekecewaan kerja yang terjadi di perusahaan, tapi pihak perusahaan tidak memberikan solusi atau perlindungan yang adil,” kata Jamaludin.
Sebastian diketahui loncat dari tribun VIP GBK dari ketinggian 40 meter. Tubuhnya menghantam rangka baja panggung sebelum mengenai lantai. Saat kejadian, di GBK sedang dilangsungkan Konser May Day Fiesta. Akibat kejadian, konser akhirnya dihentikan.
“Barang bukti yang diduga milik korban ada KTP atas nama Sebastian Manufuti,” kata Pjs Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Budi Wijanarko, Sabtu (2/5/2015).
Sebastian beralamat di Jl Pulau Sirih Utara Dalam 3 Blok DC No 93, Pekayon Jaya, Bekasi. KTP tersebut ditemukan bersama barang bukti lainnya di atas atap tribun VVIP, lokasi di mana pria tersebut terjatuh dalam keadaan tubuh terbakar.
Selain KTP, barang bukti lainnya di lokasi yang sama yakni 4 stiker May Day, spanduk KSPSI yang bertuliskan FSPMI dari PT Tirta Alam Segar, 4 buah korek api, 1 renceng kunci berisi 6 anak kunci, 1 buah power bank, 2 buah kaos oblong warna hitam, 1 buah tas geendong warna hitam dan 1 unit HP merek Samsung.
Sementara barang bukti yang ditemukan pada tubuh korban yakni kain warna hitam yang melilit tubuhnya, sepasang sepatu wwarna coklat muda, botol air mineral di samping korban yang didduga bekas bensin serta uang pecahan Rp 2 ribu sebanyak 2 lembar. []