JAKARTA, WB – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Kepala Bappenas) Andrinof Chaniago masih mengkaji usulan pembangunan kereta api (KA) cepat.
Menurutnya, usulan itu masih dipertimbangkan. Sebab, kata dia, orang Indonesia lebih memilih angkutan antar kota seperti kereta biasa, bukan kereta cepat.
“Butuhnya bukan kereta cepat, tetapi angkutan massal perkotaan dan antar kota seperti kereta biasa,” ujar Andrinof di Kantor Bappenas, Jakarta, Senin (27/4/2015).
Saat ini, investor Jepang melalui perusahaan konsultan Japan International Cooperation Agency (JICA) telah menyelesaikan studi kelayakan pembangunan “shinkansen”. Dalam hasil studi tersebut, Jepang memberikan proposal penawaran 6,2 miliar dollar AS untuk melakukan pembangunan proyek “shinkansen.”
Menurut dia, angka 6,2 miliar dollar AS itu terdiri dari 4,3 miliar dollar AS untuk konstruksi dan sisanya untuk pengadaan kereta dan lain-lain.
Sementara Tiongkok baru akan melakukan studi kelayakan. Hal tersebut ditandai dengan pertemuan empat mata antara Presiden Jokowi dengan PM Tiongkok Xi Jinping. []