BEIJING, WB – Kenaikan harga saham ke level tertinggi selama tujuh tahun di China, secara tidak langsung telah mendongkrak jumlah miliarder dan keluarga miliarder di negeri tirai bambu itu. Kini China memiliki 400 miliarder, yang telah memecahkan rekor.
Dilansir Forbes, Rabu (22/4/2015), jumlah itu meningkat dari 242 miliarder yang terindentifikasi dalam Forbes China Rich List yang dirilis Oktober 2014. Hal ini membawa China sebagai negara dengan angka miliarder terbanyak di dunia.
Ledakan kekayaan di negara dengan penduduk terbanyak di dunia itu ditopang oleh kebijakan kebijakan ekonomi pra-pertumbuhan, seiring dengan reformasi pasar saham yang membuat pasar modal negara ini mirip dengan negara kapitalis barat, termasuk pengembangan peran emiten. Transaksi saham China merupakan yang terbesar di dunia, ditambah lagi China merupakan pemimpin dalam aksi IPO di dunia.
Bagi China,pasar saham merupakan harapan untuk stimulus ekonomi sejak pertumbuhan ekonomi di negara itu mencapai 7 persenn di kuartal I 2015, merupakan yang terlambat sejak 2009.
Pemerintah juga menyediakan dukungan kebijakan yang mempermudah pasar sehingga bisnis skala kecil bisa mengakses permodalan.
Miliarder baru yang berada di peringkat puncak adalah salah satu wanita terkaya di dunia dalam bisnis teknologi, Zhou Qunfei, CEO Lens Technology, perusahaan yang memasok layar sentuh untuk Samsung dan Apple
Wanita berusia 45 tahun itu memiliki kekayaan sekitar US$ 10,2 miliar. Miliarder baru lainnya dalam teknologi termasuk Yao Jinbo AS.
Tiga besar terkaya di daratan China adalah miliarder energi terbarukan Li Hejun. CEO Hanergy Group itu memiliki harta kekayaan US$ 31,3 miliar. Kemudian disusul taipan real estate Wang Jianlin dari Wanda Group, dengan kekayaan senilai US$ 29,6 miliar dan Pendiri Alibaba, Jack Ma di posisi ketiga dengan harta US$ 23,4 miliar. []