JAKARTA, WB – Ribuan buruh DKI, menggeruduk kantor balaikota DKI Jakarta. Aksi buruh dari berbagai aliansi ini mendesak Basuki Tjahja Purnama (Ahok) sebagai Gubernur plt untuk dapat merealisasikan tuntutan buruh yakni menaikan upah minimum pendapatan (UMP DKI 2015 ), sebesar Rp 3 juta rupiah.
“Ini sesuai dengan hasil survey di pasar Blok A yang dilakukan oleh dewan pengupahan dari Disnaker, Apindo, dan Serikat buruh bahwa Kehidupan Hak Layak (KHL) DKI sebesar Rp 3,05 juta,” ujar Penggagas aksi dari Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal, Jumat (31/10/2014).
Menurut Said, tuntutan buruh yang mendesak adanya kenaikan upah yang layak, tidak lain untuk mencapai upah layak khususnya di Jakarta sebagai ibukota Indonesia dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
Kenaikan upah lanjut Said, juga sebagai janji Presiden Jokowi dalam kampanyenya yang akan memberikan tiga layak kepada buruh yaitu, upah layak, hidup layak dan kerja layak.
“Kini, saatnya Gubernur DKI Jakarta, Ahok untuk merealisasikan 3 layak Jokowi itu di DKI,” ujar Said.
Dalam aksi tersebut, Said menegaskan bahwa tidak benar mereka menuntut kenaikan UMP sebesar 30% seperti marak diberitakan sebelumnya. Kata dia, para buruh sudah merevisi dan sudah memberikan usulan kompromi nilai UMP DKI 2015, sebesar Rp 3 juta atau naik 22,9% dan bukan bukan 30%
dimana usulan tertulisnya sudah disampaikan ke Gubernur DKI, Wakil Ketua DPRD, Fraksi di DPRD, Kadisnaker DKI dan dewan pengupahan DKI dengan dasar hasil survei pasar blok A tersebut.
“Hal ini sekaligus menganulir nilai aneh dari berbagai item. Sebab akan menjadi tidak masuk akal nilai KHL 2015 yang dihasilkan melalui survei BPS yang didapati sebesar Rp 2,3 Juta, karena angka ini lebih kecil dari UMP DKI 2014 sebesar Rp 2,44 juta, apa mungkin di DKI terjadi deflasi,” katanya.
Permasalahan lainnya terhadap tuntutan buruh adalah tidak termasuknya penerima Kartu Jakarta Sehat (KJS) apalagi Kartu Jakarta Pintar (KJP) karena mereka berstatus lajang, jadi program KJS dan KJP lanjut Said tidak berpengaruh terhadap nilai UMP. Kedepan kata Said aksi buruh akan terus dilakukan sebelum ada realisasi atas tuntutan.
Adanya aksi buruh tersebut, jalan sepanjang Jalan Medan Merdeka macet total, Aparat kepolisian terpaksa mengalihkan arus yang menuju jalan Thamrin dan juga sebaliknya arah menuju Gambir. []