WARTABUANA – Lahir di kota kecil di Brazil, Ana Lucia Barbosa yang kini menggunakan nama professional Amazon Cinthia selalu dibully karena memiliki tinggi badan abnormal.
Kini dengan tinggi badan mencapai 2 meter, Ana justru berhasil memperoleh penghasilan puluhan juta per bulan dengan `menyiksa` para pria yang menyukai ukuran tubuhnya tersebut.
Ana mendapat ratusan panggilan dari pria-pria di seluruh dunia untuk melakukan sesi dominatrix di dalam kamar. Ana mengaku tidak pernah sampai terlibat dalam hubungan seks dengan klien, dan hanya sebatas melakukan gulat atau jenis-jenis `siksaan` lain kepada kliennya.
Awalnya Ana yang selalu merasa minder dengan ukuran tubuhnya ini diperkenalkan pada dunia modelling Amazon oleh orang asing di sebuah bar. Berkat karir di Amazon inilah Ana memperoleh banyak klien pria yang ternyata menyukai wanita super tinggi seperti dirinya.
“Saya terpaksa berhenti sekolah di usia 15 tahun karena tidak tahan dianggap orang aneh. Melihat tubuh saya yang sangat tinggi, saya sempat berpikir untuk berkarir sebagai pemain basket namun tidak lama kemudian lutut saya mengalami cidera,” ujarnya.
Menurut Ana, ia paling banyak mendapatkan panggilan sesi dominatrix dari pria-pria Jepang, New York, dan London. Rata-rata hampir semua pria yang memanggil jasa dirinya memiliki tubuh jauh lebih kecil dan bersedia untuk disiksa dengan cara apapun oleh Ana.
Lebih anehnya lagi, para pria tersebut kemudian dengan senang hati rela membayar jutaan – bahkan puluhan juta – untuk satu sesi pertemuan. Normalnya, Ana mematok tarif Rp 4 juta per jam. Namun ia pernah dibayar Rp 122 juta dalam satu hari dari klien kaya yang sangat `mengagumi` bentuk fisiknya.
Dengan pekerjaan ini juga telah membuka mata Ana bahwa dengan tubuh luar biasa besar untuk ukuran wanita, ternyata banyak pria yang berfantasi dengan wanita sepertinya.
“Banyak pria bermimpi untuk dapat bersama dengan wanita super tinggi. Dan saya membuat impian mereka terkabul dari sesi pertemuan kami. Dari sini saya dapat memperoleh kepercayaan diri lagi untuk menemukan teman hidup,” ujarnya.
Namun dengan ukuran tubuh yang besar dan berat mencapai 100 kg, ada potensi bahaya tersendiri ketika ia melakukan `siksaan` kepada para kliennya. Pengalaman pertama Ana bekerja, ia sempat tidak sengaja mematahkan dua tulang iga klien ketika duduk di atas tubuhnya.
Akibat pengalaman tidak menyenangkan ini, Ana kini terbiasa menanyakan sejarah kesehatan kliennya terlebih dahulu. Jika kliennya memiliki masalah pernafasan, ia akan menghindari duduk di area perut atau dada.
Dari pekerjaannya ini, kini Ana mampu membangun rumah bahkan mengajak keluarganya untuk jalan-jalan keliling dunia. Dan walaupun menerima banyak lamaran dari para klien, Ana mengaku belum terpikir untuk menetap. []