JAKARTA, WB – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengomentari persiapan transisi pemerintahan kubu Jokowi. Menurut SBY tindakan itu tidak keliru, namun tidak etis.
Tanggapan SVY itu diuggah dalam video youtube dan disebarkan melalui twitter resminya @SBYudhoyono, Kamis (7//2014) malam.
Dalam video itu SBY mengaku memahami bila pasangan Jokowi-JK mempersiapkan pemerintahan transisi agar jika benar-benar menjadi Presiden dan Wakil Presiden nantinya meraka harus langsung terjun dalam kancah internasional, mulai dari KTT ASEAN, ASEAN Plus dan KTT Asia Timur, APEC dan juga G20.
“Oleh karena itu, dalam konteks itu saya paham bahwa perlu persiapan yang baik,” katanya.
Sebagai perbandingan, SBY menceritakan saat dirinya dinyatakan menang oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Pemilu 2004 dan pada 4 Oktober 2004 dinyatakan sebagai presiden terpilih ia memiliki kesempatan.
“Bahkan tidak memiliki akses untuk melakukan sebuah persiapan sebelum saya memangku jabatan saya sebagai Presiden Republik Indonesia,” katanya.
Oleh karena itu, menurut Presiden, apa yang dipikirkan dan direncanakan Jokowi untuk memulai masa transisi tersebut tidak keliru.
Namun demikian Presiden menilai perlu mempertimbangkan waktu yang tepat membahas persiapan transisi tersebut, mengingat saat ini juga tengah berlangsung sidang gugatan terhadap hasil pemilihan presiden 2014 oleh pasangan Prabowo-Hatta.
“Saya juga mendukung langkah-langkah itu (persiapan transisi), karena tentu presiden baru itu ingin sukses nantinya, cuma sekali lagi, tunggu timing yang tepat. Rasanya tidak baik dan tidak etis, ketika Mahkamah Konstitusi tengah bersidang, belum mengambil putusan apapun, lantas saya misalnya, atau menteri-menteri di kabinet saya, diminta untuk bersama-sama merencanakan masa transisi pemerintahan ini,” kata Presiden. []