JAKARTA, WB – jatuhnya Pesawat Malaysia Air MH 17 akibta ditembak rudal, terus-menerus menuai kecaman dari berbagai belahan dunia. Menurut anggota komisi I DPR-RI, dari fraksi Hanura, Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati negara yang melakukan penembakan harus bertanggung jawab.
“Harus meminta pertanggung jawaban dari negara yang melakukan penembakan itu. Inikan menambah rentetan tertembaknya pesawat sipil oleh pihak militer asing. Dan saat ini KBRI setempat harus segera mengurus WNI yang tewas dalam penembakan pesawat,” ujar politisi yang kerap disapa Nuning ini saat dihubungi wartabuana.com, Sabtu (19/7/2014).
Wanita yang juga pemerhati intelijen ini mengatakan, dampak insiden tersebut telah membuat dunia waspada, apakah penembakan pesawat tersebut masuk dalam kategori atau terkait dengan terorisme atau tidak, pasalnya kata Nuning, sebelum ada hasil penyelidikan, belum bisa disimpulkan, termasuk apakah aksi penembakan tersebut bisa dikatakan sebagai kejahatan perang.
“Jadi saya rasa bisa juga disangka kalau pesawat MH 17, saat itu diduga pesawat militer, jadi ditembak,” ujarnya.
Politisi yang juga gemar menulis ini menambahkan, atas insiden penembakan tersebut, memang akan berdampak pada rute atau jalur-jalur penerbangan ke luar negeri. Oleh karenanya, Nuning mendesak pasca insiden penembakan tersebut, pemerintah untuk segera mengatur kembali sistem kedirgantaraan internasional.
“Saat ini kita harus waspada untuk memilih maskapai penerbangan kalau pergi-pergi ke luar negeri,” tandasnya.
Seperti diketahui, atas insiden penembakan pesawat MH-17 itu, diketahui terdapat 11 warga negara Indonesia (WMI) yang menjadi korban. []