JAKARTA, WB – Wakil Ketua DPR-RI, Priyo Budi Santoso menanggapi atas pemberitaan yang disampaikan oleh TV One terkait adanya kader PDI-P yang PKI. Menurut Priyo, dirinya sudah mengetahui hal tersebut dan sudah mendapatkan laporan dari Komisi Penyiaran Indonesia (KPI).
“Saya sudah mendapatkan penjelasan. Dan KPI telah memberikan teguran masing-masing kepada Metro TV 7 kali dan TV ONE juga 7 kali,” beber Priyo dibilangan Cikini, Kamis (3/7/2014).
Priyo mengakui, memang pasca pagelaran pilpres, media seperti terbelah dua. Bahkan makin terlihat terbelahnya media pasca pemilu legislatif 9 April 2014 lalu. Namun begitu, Priyo sendiri mengaku sudah menjalin komunikasi dengan pemimpin redaksi dari berbagai media.
“Saya sudah komunikasi dengan beberapa pemred dan sudah berdiksusi panjang. Dan memang pers dalam pilpres terlihat terbelahnya melebihi dari pileg,” ujarnya.
Meski diakui adanya keberpihakan media, namun Priyo juga mengecam atas adanya tindakan pandalisme terhadap salah satu stasiun TV One di Yogyakarta. Menurutnya, cara-cara pandalisme tetaplah cara yang tidak dibenarkan.
“Kejadian yang menimpa TV One di Yogya itu kita sesalkan dan itu tidak dibenarkan. Mudah-mudahan itu bukan arahan dari sekjend PDI-P. Karena jika itu semua dilakukan oleh para pejabat tinggi partai itu berbahaya,” tandas Priyo[]