JAKARTA, WB – Kalau diajak bicara pecat memecat, masyarakat diminta jangan melupakan rekam jejak JK saat menjadi menteri pada era Presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Pada masa Gus Dur menjadi Presiden, JK pernah dipecat dari jabatannya sebagai menteri perdagangan.
“Jadi jangan lupa, harus diingat bahwa JK dipecat Gus Dur karena korupsi”, jelas Wakil Sekjen DPP Golkar yang juga mantan Ketua Umum DPP KNPI, Ahmad Doli Kurnia.
Lebih lanjut Doli mengingatkan, JK dipecat bukan saja lakukan korupsi tapi juga kolusi dan nepotisme. “Silahkan periksa filenya, Gus Dur saat itu mengatakan, JK terlibat dalam sejumlah kasus korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN). Alasan KKN itu diutarakan Gus Dur dalam Rapat Konsultasi Tertutup antara pemerintah dan DPR di gedung DPR, Jakarta, Kamis 27 April 2000. Saat itu Gus Dur memilih sampaikan alasan pemecatan JK secara tertutup ke DPR karena tidak ingin mempermalukan JK. Nepotisme JK saat itu lahirkan istilah yang populer disebut `SDM`, Semua Dari Makassar,” bebernya.
Menurut Doli selain soal KKN Gus Dur juga memecat JK karena indisiplin, pergi ke luar negeri tanpa ijin Gus Dur. “Gus Dur berang, JK sebagai pembantu Presiden pergi keluar negeri tanpa ijin. Namun saat ingin dipecat Gus Dur, JK selamat karena menyodorkan kertas kosong yang diklaim sebagai ijin. Gus Dur yang mengalami gangguan penglihatan percaya. Belakangan baru diketahui itu bohong. Jadi JK ini sudah punya bakat pembohong,” tuding Sekjen PB HMI tahun 1999-2001 tersebut, yang saat ini juga adalah Juru Debat Timkamnas Prabowo-Hatta
Agar rakyat memilih pemimpin tidak seperti membeli kucing dalam karung, menurut Doli rakyat perlu diingatkan kembali. “Silahkan rakyat yang menilai sendiri, itulah fakta yang harus di ingat, sebagai cawapres JK inipun tidak bersih-bersih amat. Sayang saat JK dipecat Gus Dur KPK belum ada,” tutupnya. [bsn]