CEO Riddara Ling Shiquan memperkenalkan truk pikap listrik dalam acara peluncuran Riddara Automobile (Thailand), anak perusahaan dari produsen otomotif asal China Geely, yang digelar di Bangkok, Thailand, pada 29 Oktober 2024. (Xinhua/Rachen Sageamsak)
BANGKOK, 31 Oktober (Xinhua) — Riddara Automobile (Thailand), anak perusahaan dari produsen otomotif asal China Geely, meluncurkan truk pikap listrik pertamanya di Thailand pada Selasa (29/10), dalam upaya untuk memperluas kehadiran perusahaan tersebut di negara Asia Tenggara itu.
Dengan empat varian yang akan ditawarkan, Riddara RD6 memiliki kombinasi kemampuan untuk beradaptasi terhadap berbagai kondisi jalan dan pengalaman berkendara yang mulus dari sebuah SUV. Riddara RD6 juga menawarkan biaya perawatan dan energi yang lebih rendah dibandingkan dengan truk pikap bermesin pembakaran tradisional, sehingga menjadikannya pesaing kuat di segmen truk pikap.
CEO Riddara Ling Shiquan mengatakan bahwa peluncuran ini diambil menyusul keberhasilan Riddara sebagai merek pikap listrik nomor satu di China dengan pangsa pasar 60 persen pada 2023. Peluncuran ini bertujuan untuk mengubah persepsi tentang truk pikap di Thailand, di mana segmen itu masih sangat penting dan menghadapi permintaan yang beragam.
Menurut Federasi Industri Thailand, penjualan truk pikap di negara Asia Tenggara itu mencapai 126.560 unit dalam sembilan bulan pertama 2024, menyumbang hampir sepertiga dari penjualan otomotif domestik negara tersebut yang berjumlah 438.659 unit.
Dalam sambutannya pada acara peluncuran tersebut, Wakil Perdana Menteri sekaligus Menteri Ekonomi dan Masyarakat Digital Thailand Prasert Jantararuangtong menekankan signifikansi dari masuknya truk pikap listrik pertama di Thailand, yang menandai langkah penting lainnya bagi industri otomotif Thailand untuk memasuki sebuah era baru dan memperkuat posisinya sebagai negara terdepan yang siap mendukung kendaraan energi baru yang ramah lingkungan.
Thailand telah sejak lama menjadi pusat manufaktur dan ekspor otomotif regional. Dengan upaya peningkatan investasi pemerintah, negara itu bermaksud mengubah 30 persen produksi otomotif tahunannya menjadi kendaraan listrik per 2030. [Xinhua]