Orang-orang mengamati lengan robot kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) menulis dengan kuas di area pengalaman langsung dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Digital China ketujuh di Fuzhou, Provinsi Fujian, China tenggara, pada 24 Mei 2024. (Xinhua/Lin Shanchuan)
BEIJING, 27 Mei (Xinhua) — Ekonomi digital China berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir, menunjukkan potensi pertumbuhan yang signifikan dan berkontribusi terhadap pembangunan berkualitas tinggi di negara itu. Berikut adalah beberapa fakta dan statistik yang menyoroti kemajuan terkini China di bidang ini.
Outputnilai tambah industri-industri inti dalam ekonomi digital mencapai 10 persen dari total Produk Domestik Bruto (PDB) China pada 2023, menurut laporan terbaru mengenai perkembangan Digital China yang dirilis oleh Administrasi Data Nasional.
Data tersebut menunjukkan bahwa China mencapai target yang ditetapkan dalam rencana untuk memfasilitasi pengembangan ekonomi digital pada periode Rencana Lima Tahun ke-14 (2021-2025) dua tahun lebih cepat dari jadwal.
Rencana tersebut, yang diluncurkan oleh Dewan Negara China pada 2022, bertujuan untuk meningkatkan proporsi outputnilai tambah industri ekonomi digital inti dalam PDB negara itu menjadi 10 persen pada 2025, naik dari 7,8 persen pada 2020.
Data menunjukkan bahwa infrastruktur digital China telah meningkat secara signifikan, dengan skala daya komputasi mencapai 230 EFLOPS pada 2023, menempati peringkat kedua di dunia.
Hingga akhir tahun lalu, skala daya komputasi di lebih dari 2.200 pusat komputasi di seluruh negeri telah tumbuh sekitar 30 persen secara tahunan (year on year/yoy), menurut laporan survei sumber daya data nasional edisi tahun 2023.
Permintaan daya komputasi untuk pelatihan model besar melonjak, dengan meningkatnya kebutuhan di sektor ilmu pengetahuan, pemerintahan, keuangan dan industri, menurut laporan tersebut.
Dalam hal produksi data, China menghasilkan 32,85 zetabita data tahun lalu, naik 22,44 persen (yoy), seiring negara itu mengalami pertumbuhan pesat dalam produksi data tidak terstruktur selama periode tersebut.
Pesatnya perkembangan teknologi 5G dan AI, serta meluasnya penggunaan perangkat pintar, memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan total volume data melalui pembuatan konten dan media audiovisual, menurut laporan itu.
Dalam hal penyimpanan data, volume penyimpanan data kumulatif China mencapai 1,73 zetabitapada 2023, dengan tingkat pemanfaatan ruang penyimpanan naik hingga 59 persen.
Teknologi digital semakin terintegrasi ke dalam berbagai bidang pembangunan ekonomi dan sosial di China, mendorong percepatan pembentukan kekuatan produktif berkualitas baru.
Skala industri peralatan manufaktur pintar China telah melampaui 3,2 triliun yuan (1 yuan = Rp2.209), dengan 421 pabrik percontohan tingkat nasional telah dikembangkan. Teknologi seperti kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dan digital twinsditerapkan di lebih dari 90 persen pabrik percontohan ini, menurut Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi China.
Data menunjukkan bahwa 570 juta warga China terlibat dalam aktivitas membaca digital tahun lalu, dan pengguna kartu jaminan sosial elektronik mencakup lebih dari 70 persen total populasi per akhir Maret tahun ini. [Xinhua]