WARTABUANA – Yayasan Wakaf Baitussalam baru saja berganti kepengurusan untuk masa bakti 2023-2027. Banyaknya kader muda masuk dalam struktur kepengurusan menjadi bukti berjalannya kaderisasi di yayasan yang telah berusia 42 tahun ini.
Yayasan yang mengelola Masjid Raya Baitussalam, TK Islam dan Gedung Serba Guna di Perumahan Billymoon, Pondok Kelapa, Jakarta Timur itu menggelar acara perkenalan dan ramah tamah dengan warga perumahan Billymoon di Gedung Serba Guna pada Minggu (24/12/2023) malam.
Dalam sambutannya, H. Djoni Syafruddin selaku Ketua Badan Pembina Yayasan Wakaf Baitussalam mengaku merasa bangga dengan keberhasilan pengkaderan sehingga terjadi regenerasi kepengurusan. “Selain regenerasi, kita juga harus tetap menjunjung tinggi keterbukaan dan transparasi. Saya berharap, kepada siapapun yang membutuhkan informasi terkait yayasan, sebaiknya bertanya langsung kepada pengurus,” tutur Djoni Sjafruddin.
Hal senada disampaikan Ketua Umum Pengurus Yayasan Wakaf Baitussalam H. Amir Jusri Halim, dia juga berharap hubungan dan kerjasama dengan warga dan pengurus masjid lainnya semakin meningkat baik. “Semua UPK tolong bantu pengurus sehingga bisa bekerja lebih baik lagi. Saya inginkan, kita lebih baik lagi dari lima tahun kemarin,” harap Amir Jusri Halim.
Menurut Sekretaris Badan Pembina Yayasan Wakaf Baitussalam H. Harry Benjamin, kepengurusan baru yayasan ini sudah terbentuk sejak 8 Desember 2023 lalu. “Setelah menentukan waktu yang tepat, malam ini kami laksanakan acara perkenalan dan ramah tamah dengan warga sekitar Masjid Raya Baitussalam dan pengurus masjid lain yang berdekatan lokasinya,” ujar Harry Benjamin.
Harry Benjamin berharap, kinerja kepengurusan yang baru ini dapat lebih baik dibanding kepengurusan sebelumnya. Kami bertekad untuk meningkatkan semangat kerja lebih tinggi lagi dan membentuk kader-kader muda agar bisa menggantikan kami. “Alhmadulillah, kader-kader yang selama lima tahun kami tempa, kini sudah menunjukan hasil yang lebih baik. Insya Allah bisa lebih baik,” harapnya.
Mewakili semua pengurus, Harry Benjamin berkomitmen akan melayani semua jamaah dengan sebaik-baiknya. “Selain itu, secara fisik kami juga akan mengembangkan masjid ini, seperti merenovasi, karena masjidnya sudah berumur juga. Jadi kami dengan swasembada, dengan dana yang sudah kami kumpulkan, bukan dari wakaf, tetapi kami dapatkan dari usaha, seperti ruang serba guna dan TK Islam Baitussalam,” papar Harry Benjamin.
Harry Benjamin juga menyampaikan, sampai hari ini, yayasan mengandalkan sumber dana dari gedung serba guna, sementara penghasilan dari TK Islam hanya bisa untuk operasional..
“Zakat Infaq dan Shodaqoh ( ZIS ) yang kami terima itu digunakan sepenuhnya untuk operasional dan kegiatan sosial Masjid Raya Baitussalam di lingkungan Billymoon dan perkampungan sekitarnya,” kata Harry Benjamin.
Masjid Raya Baitussalam juga dikenal dengan sebutan “Masjid Lorong Waktu”. Masjid ini pernah digunakan menjadi lokasi syuting sinetron” Lorong Waktu”, yakni salah satu tayangan Ramadhan yang bertahan lama. Penayangan perdananya dimulai pada 6 Desember 1999 dan berakhir pada 10 Juli 2006, dengan total 6 musim dan 480 episode.
Yayasan Wakaf Baitussalam Didirikan pada Tahun 1981 dan diresmikan pada tahun 1982. Yayasan terbentuk setelah pembangunan masjid selesai. Dahulu perumahan Billymoon tidak menyediakan sarana dan prasana untuk kegiatan ibadah. Lalu dengan inisiatif para warga meminta ke developer untuk membangun tempat ibadah, dan developer memberikan tanah ±1000m2.
Sebelum dibangun, pada tahun 1987 diberikan lagi tanah seluas 3300m2 oleh developer Billymoon. Pada tahun 1997 Pengurus Yayasan Wakaf Baitussalam beserta masyarakat RT dan RW sepakat untuk membangun masjid yang lebih besar.
Lalu terbentuklah Panitia Bersama Pembangunan dan Pengembangan Masjid Baitussalam. Kemudian membongkar bangunan masjid lama dan membangun masjid baru. Mulai dibangunnya masjid tersebut pada tahun 1997 ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Gubernur KDKI Jakarta Suryadi Sudirja. Pembangunan tahap pertama selesai pada tahun 1999.
Berikut Susunan Pengurus Yayasan Wakaf Baitussalam
Badan Pembina: H. Djoni Syafruddin, H. Harry Benjamin, H. Selamet Cipto Raharjo, H. Benny Sutanandika dan H. Gunardi
Badan pengawas: H. Virino Pratama, Edwin Jamat, H. Heru Aswandono
Badan Pengurus:
Ketua Umum : H. Amir Jusri Halim Sekretris Umum : H. Yanuarsyah Helmy Bendahara Umum : Faisal Ketua Bidang Dakwah : H. Imam Ratrioso Wakil Ketua Bidang Dakwah : Donny Safitri Ketua Sekretariat : H. Arief Untung Urip []