Foto yang diabadikan pada 24 Oktober 2023 ini menunjukkan alun-alun bagian selatan National Exhibition and Convention Center (Shanghai), yang menjadi venue utama penyelenggaraan Pameran Impor Internasional China (China International Import Expo/CIIE) keenam, di Shanghai, China timur. (Xinhua/Fang Zhe)
CIIE menawarkan “peluang yang sempurna bagi Zimbabwe” untuk menggunakan informasi mengenai pasar yang telah dikumpulkan dan secara strategis mempromosikan produk-produk dengan permintaan tinggi ke pasar China, tutur ZimTrade.
HARARE, 31 Oktober (Xinhua) — Lebih dari 15 perusahaan Zimbabwe akan berpartisipasi dalam Pameran Impor Internasional China (China International Import Expo/CIIE) keenam yang akan diadakan di Shanghai dari 5 hingga 10 November mendatang, dengan badan pengembangan dan promosi perdagangan, ZimTrade, berharap dapat menyaksikan peningkatan perdagangan antara kedua negara.
ZimTrade akan memimpin para pemangku kepentingan ke acara tersebut dengan tujuan mengidentifikasi serta menciptakan peluang perdagangan bagi perusahaan-perusahaan Zimbabwe.
Perusahaan yang akan berpartisipasi dalam pameran tersebut berasal dari industri kulit, makanan olahan, seni dan kerajinan, telekomunikasi, pertambangan, energi, serta pariwisata, menurut ZimTrade pada Senin (30/10).
ZimTrade mengatakan hubungan China-Zimbabwe mengalami peningkatan dengan China menjadi tujuan ekspor terbesar ketiga mereka dalam tiga tahun terakhir.
“Fokusnya adalah meningkatkan perdagangan antara kedua negara, memanfaatkan peluang-peluang penting dalam perdagangan,” ungkap ZimTrade. Pada 2022 lalu, Zimbabwe dan China menandatangani protokol jeruk, “yang sejak saat itu produk-produk jeruk, yang memiliki permintaan tinggi di China, diekspor.”
“Sebelumnya pada tahun ini, perusahaan-perusahaan Zimbabwe juga pergi ke Beijing untuk menghadiri Forum Bisnis China-Zimbabwe untuk mencari peluang ekspor dan lebih memahami pasar China,” kata badan perdagangan tersebut.
ZimTrade menambahkan bahwa Forum Bisnis China-Zimbabwe merupakan landasan yang baik untuk mengembangkan pemahaman mengenai pasar dan permintaan produk yang dapat ditawarkan oleh Zimbabwe.
Para karyawan bekerja di National Exhibition and Convention Center (Shanghai), yang menjadi venueutama penyelenggaraan Pameran Impor Internasional China (China International Import Expo/CIIE) keenam, di Shanghai, China timur. (Xinhua/Ding Ting)
CIIE merupakan salah satu pameran internasional khusus impor terbesar di dunia, yang bertujuan untuk membuka pasar domestik China bagi negara-negara asing.
CIIE menawarkan “peluang yang sempurna bagi Zimbabwe” untuk menggunakan informasi mengenai pasar yang telah dikumpulkan dan secara strategis mempromosikan produk-produk dengan permintaan tinggi ke pasar China, tutur ZimTrade.
“Sekarang rencananya adalah memanfaatkan platform di CIIE, untuk memamerkan sektor-sektor yang teridentifikasi memiliki potensi di pasar China,” imbuh ZimTrade.
Terkait peran yang dimainkan pasar China dalam pembangunan ekonomi Zimbabwe dalam beberapa tahun terakhir, ZimTrade mengatakan bahwa berkembangnya hubungan ini telah mencatatkan banyak investasi dari China di berbagai bidang, seperti pengolahan hasil pertanian, ekstraksi dan pengayaan mineral, teknologi industri dan manufaktur.
Mereka menyebutkan bahwa statistik menunjukkan bahwa pada 2022 lalu China mengimpor produk senilai 1,3 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp15.916) dari Zimbabwe, sedangkan Zimbabwe mengimpor produk senilai 1,13 miliar dolar AS dari China, menunjukkan neraca perdagangan yang saling menguntungkan antara kedua negara.
“Perdagangan antara kedua negara telah ditingkatkan dan berbagai upaya dilakukan untuk meningkatkan pertukaran bisnis,” ujar ZimTrade. [Xinhua]