SANAA – Seorang delegasi Arab Saudi tiba di Sanaa, ibu kota Yaman, pada Sabtu (8/4) malam waktu setempat untuk mengadakan negosiasi gencatan senjata dengan militan Houthi yang didukung Iran, demikian dilaporkan al-Masirah TV yang dikelola Houthi pada Minggu (9/4).
Delegasi Arab Saudi tiba bersama dengan para pejabat Oman untuk bertemu dengan Mahdi al-Mashat, ketua dewan politik Houthi, untuk membahas pengaturan tentang perpanjangan kesepakatan gencatan senjata yang berakhir pada Oktober 2022 lalu, kata laporan itu.
“Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari upaya mediasi Oman untuk membawa perdamaian ke Yaman,” ujar laporan tersebut.
Oman, yang berbatasan dengan Yaman dan Arab Saudi, secara aktif terlibat dalam menengahi gencatan senjata di Yaman dalam koordinasi dengan upaya perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Muhammad al-Bukhaiti, anggota Dewan Syura Yaman sekaligus pemimpin penting dalam kelompok Houthi, mengatakan kepada Xinhua bahwa Muhammad Al Jaber, Duta Besar Arab Saudi untuk Yaman, tiba pada Sabtu sebagai kepala delegasi Arab Saudi ke ibu kota Yaman.
Pada Sabtu yang sama, kelompok Houthi menyatakan telah menerima 13 tawanan perang yang dibebaskan oleh Arab Saudi sebagai ganti seorang tahanan Saudi yang menurut kelompok itu telah dibebaskan sebelumnya.
Upaya perdamaian untuk mengakhiri perang di Yaman terus meningkat, terutama setelah upaya China baru-baru ini untuk meredakan ketegangan dan memulihkan hubungan diplomatik antara Arab Saudi dan Iran.
Konflik meletus di Yaman pada akhir 2014 ketika militan Houthi yang didukung Iran menguasai sejumlah kota di wilayah utara dan memaksa pemerintah Yaman yang didukung Arab Saudi keluar dari ibu kota, Sanaa.
Koalisi militer yang dipimpin Arab Saudi melakukan intervensi dalam konflik Yaman pada 2015 untuk mendukung pemerintah Yaman.
Perang tersebut telah menewaskan puluhan ribu orang, dan membuat 4 juta orang terlantar, serta mendorong negara itu ke jurang kelaparan.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Sanaa. (XHTV)