WINA, Presiden Austria Alexander Van der Bellen berpotensi memenangkan masa jabatan kedua karena diproyeksikan memperoleh lebih dari 50 persen suara dalam pemilihan umum (pemilu) presiden pada Minggu (9/10), sehingga pemilu putaran kedua tidak perlu dilaksanakan.
Proyeksi dari penyiar Austria ORF pada Minggu malam waktu setempat menunjukkan bahwa Van der Bellen memperoleh lebih dari 56 persen suara dalam pemilu yang melibatkan tujuh kandidat tersebut.
Saingan terdekat Van der Bellen, Walter Rosenkranz dari Partai Kebebasan Austria, diperkirakan akan memperoleh sekitar 18 persen suara.
Pria berusia 78 tahun itu akan menjabat selama enam tahun lagi sebagai presiden Austria pada masa jabatannya yang kedua.
Kanselir Austria Karl Nehammer pada Minggu malam memberi ucapan selamat atas terpilihnya kembali Van der Bellen di media sosial dan mengatakan bahwa dirinya berharap untuk “melanjutkan kerja sama yang baik” dengan presiden Austria itu.
Pada Desember 2016, Van der Bellen mengalahkan kandidat dari Partai Kebebasan Austria Norbert Hofer dalam pemilu presiden yang ketat.
Presiden Austria secara tradisional memainkan sebuah peran seremonial, namun presiden memiliki kekuatan untuk membubarkan Dewan Nasional, yakni majelis rendah parlemen, di bawah konstitusi.
Diproduksi oleh Xinhua Global Service