KAIRO – Menteri Pertanian dan Reklamasi Lahan Mesir Mohamed El-Quseir pada Selasa (20/9) mengatakan bahwa negaranya berhasil meningkatkan kapasitas penyimpanan gandumnya di tengah dampak dari konflik yang sedang berlangsung antara Rusia dan Ukraina, dua pengekspor gandum utama ke Mesir.
Dalam sebuah lokakarya tentang tanaman gandum pada musim 2021-2022, Quseir menyebutkan total produksi biji-bijian tersebut di Mesir selama musim ini mencapai 10,6 juta ton, menunjukkan bahwa negara itu bertujuan mengurangi impor dan meningkatkan ekspor.
Beberapa pekan lalu, Mesir mengumumkan bahwa musim pasokan gandum dari petani setempat telah berakhir.
Sejak awal konflik Rusia-Ukraina, Mesir mengadopsi dua langkah untuk mengamankan kebutuhan tahunannya akan tanaman tersebut.
Langkah pertama adalah menemukan sumber gandum internasional baru, dan yang kedua mengumpulkan gandum sebanyak mungkin dari para petani setempat.
Mesir menetapkan harga untuk pengadaan gandum di angka 880 pound Mesir (1 pound Mesir = Rp772) per ardeb (1 ardeb = 198 liter), termasuk insentif tambahan, yang bertujuan mendorong para petani untuk memasok gandum dalam jumlah yang lebih besar bagi negara tersebut.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Kairo. (XHTV)