BEIJING, Atas undangan dari Presiden China Xi Jinping, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo akan mengunjungi China pada 25 hingga 26 Juli 2022, demikian diumumkan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) China pada Kamis (21/7).
Tangkapan layar dari situs web Kementerian Luar Negeri China ini menunjukkan pengumuman mengenai kunjungan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo ke China pada 25-26 Juli 2022.
Dalam konferensi pers harian yang diadakan pada Kamis, Juru Bicara Kemenlu China Wang Wenbin menyatakan bahwa Presiden Joko Widodo menjadi kepala negara pertama yang mengunjungi China setelah digelarnya Olimpiade dan Paralimpiade Musim Dingin Beijing awal tahun ini. China juga menjadi perhentian pertama dalam lawatan pertama presiden yang akrab disapa Jokowi itu ke Asia Timur setelah merebaknya pandemi COVID-19. Hal ini menunjukkan bahwa China dan Indonesia sangat memperhatikan hubungan kedua negara.
Wang mengatakan bahwa pada kunjungan kali ini, Presiden China Xi Jinping dan Perdana Menteri China Li Keqiang akan bertemu dengan Presiden Jokowi dan akan bertukar pandangan secara mendalam mengenai hubungan bilateral dan sejumlah isu regional maupun internasional yang penting.
Menurut Wang, China dan Indonesia sama-sama merupakan perwakilan dari negara berkembang dan emerging economies, memiliki banyak kepentingan bersama dan ruang kerja sama yang luas. Dalam beberapa tahun belakangan ini, di bawah kepemimpinan presiden kedua negara tersebut, China dan Indonesia menetapkan pembangunan komunitas China-Indonesia dengan masa depan bersama sebagai dasar dan membangun pola baru kerja sama bilateral, yaitu “penggerak empat roda” dalam aspek politik, ekonomi, budaya, dan maritim. Kedua negara berhasil memperlihatkan konotasi yang kaya dalam hubungan kemitraan strategis komprehensifnya.
Wang menyatakan bahwa China sangat mengapresiasi dan dengan teguh mendukung Indonesia memainkan peran konstruktif sebagai pemegang presidensi G20 tahun ini. “Presiden Joko Widodo akan berdiskusi dengan pemimpin China secara tatap muka mengenai KTT G20 dan bagaimana menghadapi tantangan global yang berat serta menunjukkan kolaborasi dan kebersatuan dari negara berkembang yang besar. Kedua pihak akan bersama-sama memberikan lebih banyak dorongan positif untuk peningkatan ekonomi pascapandemi, dan memberikan lebih banyak kontribusi baru untuk mendorong keadilan global,” imbuh Wang. [Xinhua]