Foto yang diabadikan pada 30 Maret 2021 ini menunjukkan pemandangan eksterior kantor pusat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di Jenewa, Swiss. (Xinhua/Chen Junxia)
“Kelompok Penasihat Teknis untuk Daftar Penggunaan Darurat (Emergency Use Listing/EUL), yang dibentuk oleh WHO dan terdiri dari para pakar regulasi dari seluruh dunia, menetapkan bahwa vaksin tersebut memenuhi standar WHO untuk perlindungan terhadap COVID-19 dan bahwa manfaat dari vaksin itu melebihi risikonya,” sebut pernyataan WHO.
JENEWA, 19 Mei (Xinhua) — Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Kamis (19/5) memvalidasi vaksin COVID-19 CONVIDECIA yang dikembangkan oleh pengembang China CanSino Biologics untuk penggunaan darurat, menjadikannya vaksin buatan China ketiga setelah Sinopharm dan Sinovac yang disertifikasi oleh Daftar Penggunaan Darurat (Emergency Use Listing/EUL) WHO.
Dalam pernyataannya, WHO mengatakan bahwa penilaian terhadap CONVIDECIA “didasarkan pada tinjauan data terkait kualitas, keamanan, efikasi, rencana manajemen risiko, kesesuaian program, serta inspeksi situs manufaktur yang dilakukan WHO.”
“Kelompok Penasihat Teknis untuk EUL, yang dibentuk oleh WHO dan terdiri dari para pakar regulasi dari seluruh dunia, menetapkan bahwa vaksin tersebut memenuhi standar WHO untuk perlindungan terhadap COVID-19 dan bahwa manfaat dari vaksin itu melebihi risikonya,” sebut pernyataan itu.
Duta Besar China untuk Republik Kongo Ma Fulin (pertama dari kanan) menyerahkan sekotak vaksin COVID-19 kepada pejabat Kongo di bandara Maya-Maya di Brazzaville, Republik Kongo, pada 20 Januari 2022. (Xinhua)
CONVIDECIA, yang diberikan dengan dosis tunggal, adalah vaksin “berbasis adenovirus manusia yang dimodifikasi, yang mengeluarkan protein lonjakan (spike protein) dari SARS-CoV-2,” virus pemicu COVID-19. Vaksin tersebut didapati memiliki efikasi 64 persen terhadap penyakit bergejala dan 92 persen terhadap COVID-19 parah.
CONVIDECIA juga telah ditinjau oleh Kelompok Penasihat Strategis untuk Pakar Imunisasi (Strategic Advisory Group of Experts on Immunization/SAGE) yang memformulasikan kebijakan vaksin secara spesifik dan rekomendasi untuk penggunaan vaksin di tengah masyarakat. SAGE merekomendasikan penggunaan CONVIDECIA sebagai dosis tunggal 0,5 mililiter di semua kelompok usia 18 tahun ke atas. Rekomendasi detail terkait penggunaan vaksin tersebut rencananya akan segera dirilis.
WHO memvalidasi vaksin COVID-19 buatan China lainnya, Sinopharm dan Sinovac, tahun lalu. [Xinhua]
Sejumlah staf mengangkut vaksin COVID-19 buatan China di sebuah bandara di Managua, Nikaragua, pada 24 Desember 2021. (Xinhua/Xin Yuewei)