DHAKA – Ruas-ruas jalan yang biasanya ramai di Dhaka, ibu kota Bangladesh, terlihat sedikit lengang pada Jumat (29/4) pagi. Sementara itu, jutaan orang memadati terminal bus, stasiun kereta, dan pelabuhan sungai.
Warga Dhaka mudik ke kampung halaman mereka tahun ini untuk merayakan hari raya Idul Fitri bersama sanak saudara di kampung halaman setelah eksodus tahunan tersebut tertunda selama dua tahun akibat pandemi COVID-19.
Idul Fitri, yang menandai berakhirnya bulan puasa umat Islam atau bulan suci Ramadan, akan dirayakan di Bangladesh pada atau sekitar tanggal 3 Mei berdasarkan pengamatan bulan baru.
SABIKUN NAHAR, Pemudik:
“Nama saya Sabikun Nahar. Saya siswa kelas dua. Saya akan merayakan Idul Fitri di rumah kakek saya.”
TUMPA MONI, Pemudik:
“Saya Tumpa Moni. Kampung halaman saya di Distrik Jamalpur. Saya akan merayakan Idul Fitri bersama orang tua saya. Saya datang ke Dhaka untuk mencari pekerjaan, dan sekarang saya akan pulang untuk merayakan Idul Fitri. Banyak orang tidak dapat mudik ke kampung halaman pada Idul Fitri tahun lalu karena pandemi. Tetapi kini, semua orang mudik. Saya sangat senang dapat mudik ke kampung halaman dalam keramaian seperti ini.”
Beberapa pemudik harus duduk di atap kereta ketika semua tempat duduk di dalam gerbong penuh.
Naeem, salah seorang pemudik, mengatakan perasaannya tidak dapat dilukiskan dengan kata-kata.
NAEEM, Pemudik:
“Apa yang saya rasakan tidak dapat dilukiskan dengan kata-kata. Saya tinggal di Dhaka untuk menuntut ilmu. Sekarang, saya akan pulang untuk merayakan Idul Fitri bersama keluarga. Kami semua senang. Kami akan merayakan Idul Fitri dengan semua orang.”
Menurut Menteri Perkeretaapian Bangladesh Nurul Islam Sujan, pihak berwenang akan mengoperasikan 92 rangkaian kereta antarkota dengan pengaturan khusus, karena tidak akan ada rehat mingguan selama tujuh hari untuk kereta sebelum Idul Fitri.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Dhaka. (XHTV)