URUMQI, Musim tanam kapas sedang berlangsung di Xinjiang, China barat laut.
Terlepas dari sanksi Amerika Serikat terhadap kapas Xinjiang, semakin banyak petani kapas di Xinjiang memiliki kepercayaan diri dalam pekerjaan mereka.
Jumay Hasan adalah salah satunya.
Baginya, menanam kapas telah menjadi sumber pendapatan yang baik.
Dia menanam 130 mu (8,7 hektare) kapas di wilayah Shaya tahun ini, 10 mu lebih banyak dari tahun lalu.
“Tahun lalu, setiap mu (sekitar 0,067 hektare) ladang kapas di koperasi kami memanen 410 kilogram kapas. Kami bisa mendapatkan lebih dari 2.000 yuan (1 yuan = Rp2.248) dividen per mu,” kata Jumay Hasan.
Sementara itu, teknologi baru juga membantu petani meningkatkan efisiensi.
“Setelah kami meratakan ladang, kami bisa mulai menabur benih dengan bantuan Sistem Satelit Navigasi Beidou. Ini lebih akurat dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi,” kata petani kapas Abdugani Abdukeyum.
Menurut Asosiasi Kapas China, area perkebunan kapas Xinjiang diperkirakan akan berkembang menjadi 3,75 juta mu pada 2022, naik 2 persen secara tahunan (year on year).
Diproduksi oleh Xinhua Global Service