GUANGZHOU, Provinsi Guangdong di China selatan mencatatkan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) 8 persen pada 2021 ke angka 12,4 triliun yuan (1 yuan = Rp2.263).
Perdagangan luar negeri provinsi tersebut menembus 8 triliun yuan pada tahun lalu, meningkat 16,7 persen secara tahunan (year on year/yoy), menurut laporan kerja pemerintah yang disampaikan oleh Wang Weizhong, Pelaksana Tugas Gubernur Provinsi Guangdong, dalam sesi rapat tahunan badan legislatif tingkat provinsi pada Kamis (20/1).
Guangdong, jantung industri manufaktur sekaligus pemain perdagangan luar negeri terdepan di China, memperkuat strateginya dalam ilmu pengetahuan dan teknologi serta memperkokoh fondasi pembangunan ekonomi berkualitas tinggi, lanjut laporan pemerintah itu.
MELAWAN PANDEMI
Kinerja perdagangan luar negeri Guangdong tetap kuat berkat pengendalian pandemi COVID-19 yang efektif di China.
Jiangmen Foreign Trade Group Co., Ltd., yang didirikan lebih dari dua dekade lalu, mengekspor peralatan, baja tahan karat, dan perangkat keras kepada pelanggan di seluruh dunia.
“Perusahaan menghadapi tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya pada paruh pertama 2020 karena pandemi,” ungkap Xu Xiyan, ketua dewan perusahaan itu. “Namun, dengan pengendalian pandemi yang efektif di China, banyak pesanan luar negeri telah beralih ke China, dan perusahaan kami mengalami peningkatan pesanan.”
Produsen peralatan rumah tangga Top Electric Appliances Industrial Ltd., yang melaporkan pendapatannya melonjak lebih dari 30 persen pada 2021, menyuarakan opini serupa.
“Berkat pengendalian pandemi yang efektif, rantai pasokan dan produksi relatif tetap stabil, menciptakan lingkungan yang menguntungkan bagi perkembangan perusahaan kami,” tutur Li Weizhong, ketua dewan grup.
Statistik menunjukkan bahwa outputindustri nilai tambah dari perusahaan-perusahaan dengan omzet bisnis tahunan sedikitnya 20 juta yuan di Provinsi Guangdong pada 2021 mencapai 3,75 triliun yuan, meningkat 9 persen (yoy), dengan tingkat pertumbuhan rata-rata dalam dua tahun sebesar 5,2 persen. Angka-angka tersebut pada dasarnya pulih ke tingkat sebelum epidemi.
Pemanfaatan aktual investasi asing Provinsi Guangdong mencapai 184 miliar yuan pada 2021, naik 13,6 persen (yoy).
Di Kota Huizhou, ExxonMobil menginvestasikan sekitar 10 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp14.354) untuk membangun proyek etilen. Pembangunan pabrik tersebut dimulai pada November.
“Permintaan untuk polimer berkinerja tinggi akan terus meningkat di China, dan kami berada di posisi yang tepat untuk memenuhi kebutuhan pasar yang berkembang itu,” jelas Presiden ExxonMobil Chemical Company Karen McKee.
MENDORONG KEKUATAN
Dalam laporan kerja pemerintahnya, Guangdong mengungkapkan pihaknya akan memfokuskan kebijakannya untuk lebih meningkatkan daya saing inti dalam industri manufakturnya serta memodernisasi rantai industrinya.
Pada 2021, provinsi tersebut mengalokasikan lebih dari 380 miliar yuan, atau 3,14 persen dari PDB-nya, untuk pengeluaran penelitian dan pengembangan.
Guangzhou, ibu kota Provinsi Guangdong, yang memproduksi 2,96 juta lebih mobil pada 2021, menempati posisi teratas di China dalam jumlah produksi mobil.
XPeng Motors, yang berbasis di Guangzhou, telah menjadi pemain utama di pasar kendaraan energi baru (new energy vehicle/NEV) di China, dengan menjual lebih dari 98.000 mobil pada 2021 atau naik 263 persen (yoy).
“Kebijakan yang terbuka dan inklusif serta fondasi industri yang kokoh telah mendorong pertumbuhan pesat perusahaan,” kata Xia Heng, salah satu pendiri XPeng Motors.
Statistik menunjukkan bahwa pada 2021 industri NEV di provinsi tersebut tumbuh 155,6 persen (yoy).
Selain pasar NEV, Provinsi Guangdong juga mengalami momentum kuat dalam industri baru strategis lainnya, seperti robot industri dan sirkuit terpadu, yang masing-masing meningkat 56,5 persen dan 30,3 persen (yoy). [Xinhua]
(Reporter video: Qiang Lijing, Zhou Ying, Hu Nayun; editor video: Zhou Sa’ang, Luo Hui)