BEIJING, Kementerian Luar Negeri China pada Senin (10/1) mendesak Amerika Serikat (AS) untuk mencairkan aset-aset Afghanistan dan mencabut sanksi sepihak terhadap negara itu sesegera mungkin.
Mullah Abdul Ghani Baradar, Pelaksana Tugas (Plt) Wakil Perdana Menteri pemerintahan interim Afghanistan Taliban, dilaporkan berkata bahwa hujan dan salju yang mendera baru-baru ini telah memperburuk penderitaan masyarakat Afghanistan yang membutuhkan makanan dan pakaian, dan sanksi ekonomi yang dijatuhkan oleh AS membuat Afghanistan menghadapi berbagai ancaman serius.
Saat dimintai komentarnya terkait pernyataan Baradar, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin menyampaikan dalam konferensi pers harian bahwa masyarakat China bersimpati dengan kesulitan yang diderita warga Afghanistan.
Dia menuturkan bahwa meski militer AS telah ditarik dari Afghanistan, rentetan situasi yang disebabkan oleh pendudukan AS di Afghanistan selama 20 tahun terus berlangsung dan semakin parah.
“Kami mendesak pihak AS untuk merenungkan kesalahannya secara mendalam, memikul tanggung jawab internasionalnya dan mencabut pembekuan aset dan sanksi sepihak yang dijatuhkan AS terhadap Afghanistan sesegera mungkin,” tutur Wang.
Pihak AS juga didesak melakukan tindakan yang nyata untuk menebus kerugian yang mereka sebabkan terhadap masyarakat Afghanistan, alih-alih menabur garam pada luka rakyat Afghanistan, menurut Wang. [Xinhua]
Diproduksi oleh Xinhua Global Service