WARTABUANA – Fintech Santara menawarkan program equity crowdfunding alias urun dana untuk 72 Usaha Kecil Menengah (UKM) ke pasar sekunder sebagai solusi investor bertransaksi ekuitas. Santara mentargekan,di akhir 2022, akan menyalurkan pendanaan kepada sekitar 1.000 UKM senilai Rp3 triliun dan tahun 2013 sekitar Rp15 triliun.
Menurut CEO Santara R Andi Kartiko Utomo, pasar sekunder adalah tempat jual beli saham para penerbit layaknya IDX sebagai strategi atau exit plan bagi investor dalam pengelolaan portofolio keuangan pembiayaan urun dana.
Ada dua manfaat yang ditawarkan Santara, yakni dividen dan capital gain atau kenaikan saham perusahaan. “Kehadiran Santara dengan aplikasi urun dana telah menjadi solusi dalam pendanaan bagi UKM yang saat ini tengah bertahan di masa pandemi agar bisa bertumbuh dengan baik,” kata Andi saat press conference di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan, Jumat (5/11/2021).
Mekanisme jual beli saham UKM ini pun tak jauh berbeda dengan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia, yakni harga jual saham terbentuk sesuai penawaran dan permintaan (supply and demand). Investor dapat membeli saham dan menjual sahamnya sehingga transaksi tersebut akan mempengaruhi naik-turun harga saham.
Lebih jauh Andi memaparkan, hanya UKM yang lolos seleksi saja yang bisa memperdagangkan sahamnya di Santara. Mereka harus memenuhi kriteria yang menunjukkan bahwa bisnisnya sanggup berkembang.
“Mereka disaring melalui beberapa kriteria, di antaranya adalah memiliki kredibilitas dan portofolio dan prospek bisnis yang bagus, dan sudah beroperasi selama satu tahun,” ungkap Andi.
Jenis usaha UKM yang listing di Santara pun bervariasi, ada bisnis kuliner, fesyen, peternakan, bimbingan belajar, barber shop dan lainnya.
Dalam kesempatan yang sama, Founder sekaligus Presiden komisaris Santara, Mardigu Wowiek Prasantyo mengungkapkan, pihkanya ingin berkontribusi dalam membantu UKM untuk naik kelas. Dengan demikian, perekonomian Indonesia bisa semakin kuat dan pulih dari pandemi.
“Kita berharap bisa berkontribusi pada sisi menengah UKM. Kita harapkan dengan masuknya Santara bisa mendorong UKM agar naik kelas,” ujar Mardigu.
Mardigu menegaskan, meski sering dipandang kecil, UKM selama ini telah terbukti menjadi sektor yang tahan resesi dan mampu menyerap 97 persen tenaga kerja, sehingga mengangkat UKM adalah cara cepat membuat ketahanan ekonomi nasional.[]