SINGAPURA – Perusahaan-perusahaan di seluruh Amerika Serikat (AS) melaporkan kesulitan yang mereka alami karena kekurangan tenaga kerja dalam beberapa bulan terakhir di tengah pandemi COVID-19, menurut laporan media Singapura baru-baru ini.
Hal ini terjadi meskipun jutaan orang Amerika yang kehilangan pekerjaan karena pandemi telah kembali bekerja, kata CNA, jaringan berita lokal Asia berbahasa Inggris.
Data resmi menunjukkan bahwa lebih dari 10 juta lapangan pekerjaan tidak terisi pada akhir Agustus, papar laporan CNA.
Selain itu, tingkat partisipasi angkatan kerja, yang mengukur tenaga kerja aktif ekonomi AS, mencapai 61,6 persen pada September tahun ini. Jumlah ini turun dibandingkan dengan 63,3 persen sebelum pandemi.
Penyebab situasi kekurangan karyawan itu sangat banyak, mulai dari ketakutan yang berkelanjutan tertular COVID-19, terutama di antara orang-orang yang tinggal dengan anggota keluarga lanjut usia atau anak-anak, hingga keberatan atas keseimbangan antara kehidupan dan pekerjaan serta upah rendah, menurut laporan itu. [Xinhua]