BEIJING – Beijing merayakan hitung mundur 100 hari menuju Olimpiade Musim Dingin 2022 pada Selasa (26/10) dengan peluncuran medali untuk ajang tersebut.
Diberi nama “Tongxin”, yang berarti “Bersama menjadi satu”, medali itu memiliki lima cincin konsentris yang mengejawantahkan filosofi tradisional China tentang keharmonisan antara surga, bumi, dan manusia. Cincinnya juga melambangkan cincin Olimpiade, yang diukir di bagian lingkaran dalam, dan semangat Olimpiade menyatukan dunia melalui olahraga.
Kurang dari sepekan setelah api Olimpiade tiba di China usai dinyalakan di Olympia Kuno, Yunani, peluncuran desain medali ini menjadi tonggak sejarah lain sebagai persiapan gelaran Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022 yang memasuki tahap akhir.
Sukses menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Panas 2008, Beijing akan menjadi kota pertama yang menggelar edisi musim panas dan musim dingin dari pesta olahraga global tersebut.
MENYOROTI BUDAYA DAN TEKNOLOGI CHINA
Komite penyelenggara Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022 memanfaatkan Olimpiade Musim Dingin untuk menampilkan budaya dan inovasi teknologi China, seperti yang telah dilakukan oleh negara-negara tuan rumah sebelumnya.
Desain medalinya terinspirasi dari batu giok China yang disebut “Bi”, sebuah piringan giok ganda dengan lubang melingkar di tengahnya. Sama seperti batu giok yang dianggap sebagai ornamen keberuntungan dan bernilai tinggi dalam budaya tradisional China, medali tersebut menjadi simbol kehormatan dan kerja keras para atlet.
“Ketika para atlet memegang medali di tangan mereka, pertama-tama mereka akan menyentuh detail yang melambangkan budaya China kuno. Kemudian jika mereka melihat lebih dekat, mereka akan melihat pola awan dan kepingan salju di sisi depan, dan pola langit di sisi sebaliknya,” papar kepala desainer Hang Hai.
Obor untuk Olimpiade Musim Dingin 2022 berputar ke atas menyerupai dua pita berkibar yang saling berkelindan, dengan lekukannya terinspirasi dari sehelai daun. Ketika seorang pembawa obor mengestafetkan api Olimpiade ke pembawa yang lain, kedua obor akan saling mengunci seperti jabat tangan erat, sebuah ide yang berasal dari Kong Ming Lock, mainan tradisional China.
Selain itu, piktogram untuk Olimpiade Musim Dingin 2022 terinspirasi oleh kaligrafi dan ukiran segel China.
Sejumlah lokasi pertandingan (venue) Olimpiade Musim Dingin 2022 melambangkan esensi budaya China dengan jelas. Lengkungan “berbentuk S” dari National Ski Jumping Center, yang terletak di zona kompetisi Zhangjiakou, dijuluki “Snow Ruyi” karena menyerupai bentuk “Ruyi”, sebuah ornamen tradisional China yang melambangkan keberuntungan.
Teknologi seperti mobil tanpa pengemudi, transmisi 5G yang ditingkatkan, dan penyiaran berbasis awan (cloud) juga akan dipamerkan selama gelaran Olimpiade Musim Dingin 2022.
Untuk pertama kalinya dalam sejarah Olimpiade, Beijing menggunakan karbon dioksida dalam prosedur pembuatan es. Tidak menggunakan freon yang merusak lapisan ozon sebagai bahan pendingin dalam pembuatan es diharapkan dapat membantu mengurangi emisi karbon yang setara dengan 3.900 mobil per tahun, dan mengurangi emisi dari aktivitas tersebut hingga hampir nol.
“Teknologi pembuatan es yang baru ini dapat secara tepat mengontrol suhu es dan akan sangat membantu untuk memastikan standar kekerasan permukaan es. Ini juga akan menghemat listrik secara signifikan selama pembuatan es,” kata Yu Hong, Kepala Departemen Teknologi Komite Penyelenggara Olimpiade dan Paralimpiade Musim Dingin Beijing 2022 (Beijing Organizing Committee for the 2022 Olympic and Paralympic Winter Games/BOCOG).
Sejauh ini, seluruh venue untuk Olimpiade Musim Dingin telah dicakup jaringan 5G, yang akan memberikan dukungan telekomunikasi yang lebih baik untuk penyiaran dan layanan kesehatan daring, menurut BOCOG.
Selama gelaran Olimpiade, platform siaran berbasis awan (cloud) akan memungkinkan para jurnalis untuk mewawancarai atlet secara nirkontak melalui sistem audio dan video. Mereka juga akan dapat mengedit, mendistribusikan, serta menyimpan semua materi dari jarak jauh di platform awan tersebut, dan streaming langsung berbagai acara dengan pengarah program di negara mereka sendiri.
MENYELENGGARAKAN OLIMPIADE YANG AMAN
Dengan pandemi COVID-19 yang masih berkecamuk di banyak wilayah di dunia, komite penyelenggara Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022 menggarisbawahi kesehatan dan keselamatan para peserta sebagai prioritas utama mereka.
Edisi pertama buku panduan Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022 diterbitkan pada Senin (25/10), memberikan panduan kepada para atlet dan ofisial untuk memastikan Olimpiade dan Paralimpiade Musim Dingin tahun depan dapat diselenggarakan dengan aman selama pandemi.
Dua buku panduan, satu untuk atlet dan ofisial tim, dan satu untuk semua pemangku kepentingan lainnya, menjelaskan langkah-langkah pencegahan utama COVID-19, termasuk manajemen loop tertutup, vaksinasi, dan pengujian.
Seperti diumumkan sebelumnya, semua orang yang telah divaksinasi lengkap COVID-19 tidak perlu menjalani karantina selama 21 hari setelah tiba di China dan sebagai gantinya dapat memasuki “sistem manajemen loop tertutup”. Mereka yang berada di dalam sistem manajemen loop tertutup akan menjalani tes COVID-19 setiap hari.
“Dalam mengembangkan buku pedoman, kami menjadikan perlindungan keselamatan dan kesehatan semua peserta Olimpiade, termasuk atlet, serta masyarakat China, sebagai prioritas utama, berkaca dari pengalaman ajang olahraga internasional lainnya, dan kebijakan COVID-19 yang saat ini berlaku di China,” tutur Han Zirong, Wakil Presiden sekaligus Sekretaris Jenderal BOCOG.
“Kami akan bekerja dengan semua pemangku kepentingan dalam penerapan buku pedoman dan bersama-sama, menyuguhkan Olimpiade yang efisien, aman, dan indah kepada dunia,” katanya.
Christophe Dubi, Direktur Eksekutif Olimpiade IOC, mengatakan “Kami ingin semua orang di Olimpiade aman, itu alasan kami meminta semua peserta untuk mengikuti panduan-panduan tersebut. Menjaga semua orang tetap sehat akan memastikan fokus tetap pada hal-hal yang sangat fundamental dari Olimpiade dan Paralimpiade, para atlet, dan olahraga.”
Edisi kedua dari buku panduan tersebut akan diterbitkan pada Desember.
UMPAN BALIK YANG SELURUHNYA POSITIF
Sejak 5 Oktober, serangkaian kompetisi internasional telah digelar di National Speed Skating Oval dan Capital Gymnasium di pusat kota Beijing, dan National Sliding Center di Yanqing untuk menguji berbagai operasional seperti pembuatan es, pengaturan waktu dan penilaian, pengendalian COVID-19, keamanan, dan transportasi.
Agenda pada November akan menghadirkan pertandingan Piala Dunia luge disusul Piala Dunia untuk snowboarding dan freeski cross, dengan ajang Piala Kontinental untuk lompat ski dan Nordic kombinasi dijadwalkan pada Desember.
Sekitar 2.000 atlet luar negeri dan personel pendukung diperkirakan akan berpartisipasi di ajang-ajang uji coba tersebut, yang memungkinkan pihak penyelenggara untuk menguji coba berbagai fasilitas dan operasional sebelum gelaran Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022.
IOC telah menerima umpan balik “yang seluruhnya positif” dari para atlet pada rangkaian ajang uji coba Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022, menurut Direktur Olahraga IOC Kit McConnell.
“Sangat menyenangkan melihat umpan balik yang kami terima dari para atlet internasional,” kata McConnell usai pertemuan Dewan Eksekutif IOC pekan lalu di Athena.
“Banyak dari atlet ini adalah atlet Olimpiade. Banyak dari mereka yang berkompetisi di sirkuit internasional dan umpan balik yang kami terima seluruhnya positif tentang Sliding Center, tetapi juga organisasi di sekitar Olimpiade dan kegembiraan dalam proses mereka untuk berpartisipasi di (Olimpiade Musim Dingin) Beijing 2022.”
Selain itu, McConnell juga mengatakan IOC juga telah menerima “umpan balik yang sangat kuat dan positif” dari para atlet China, Korea Selatan, dan Belanda yang berkompetisi di Speed Skating China Open, ajang selama tiga hari yang digelar di National Speed Skating Oval yang baru dibangun, pada awal bulan ini.
“Lokasi-lokasi pertandingan yang mereka jajal di Beijing sangat luar biasa,” kata McConnell.
“Ada banyak kegembiraan dari mereka, tidak hanya tentang partisipasi di ajang-ajang ini tetapi juga penantian partisipasi mereka di Beijing dalam beberapa bulan mendatang. Sungguh luar biasa melihat umpan balik mereka baik dari sisi teknis maupun kegembiraan pribadi mereka.”
Ada antusiasme universal di kalangan para atlet untuk menjadi bagian dari Olimpiada Musim Dingin Beijing 2022. Salah satu atlet paling terkenal yang mendukung Olimpiade ini adalah Pemain Terbaik National Hockey League Connor McDavid.
“Dapat mewakili Kanada di Olimpiade dan bersaing memperebutkan medali emas akan menjadi mimpi yang menjadi kenyataan,” tutur McDavid setelah terpilih untuk tampil dalam Olimpiade pertamanya.
Peraih dua medali emas Olimpiade dan salah satu peserta Piala Dunia Ski Alpine, Mikaela Shiffrin, mengkritik pihak-pihak yang mengatakan dirinya harus mempertimbangkan untuk melewatkan Olimpiade kali ini.
“Olimpiade adalah (turnamen) besar, dan itu sesuatu yang menjadi target Anda, dan Anda tidak ingin melewatkannya,” kata atlet Amerika berusia 26 tahun itu.
Schiffrin menambahkan bahwa Olimpiade Musim Dingin Beijing “benar-benar dapat membawa harapan bagi dunia pada saat yang sangat sulit.” [Xinhua]