ROMA – Menteri Luar Negeri Italia Luigi Di Maio pada Selasa (12/10) meminta para menteri dari Kelompok 20 (G20) untuk memperkuat sistem perdagangan global melalui Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
Berbicara pada Pertemuan Tingkat Menteri Bidang Perdagangan dan Investasi G20 di Kota Sorrento, Italia selatan, Di Maio menyebut sistem perdagangan multilateral sebagai “sumber stabilitas global” yang membantu mengurangi dampak pandemi COVID-19.
“Komitmen untuk ‘membangun kembali dengan lebih baik’ demi pemulihan ekonomi yang berkelanjutan, inklusif, dan tangguh sejalan dengan kebutuhan untuk memperkuat sistem perdagangan multilateral dengan WTO sebagai pusatnya,” ujarnya.
Di Maio memimpin pertemuan tersebut sebagai bagian dari kepresidenan Italia di G20 tahun ini.
Dalam sebuah pernyataan, G20 mengatakan perdagangan merupakan pusat dari tiga pilar organisasi tersebut, yakni Manusia, Bumi, Kemakmuran. Pernyataan tersebut menyebutkan bahwa penting bagi negara-negara untuk berkolaborasi guna mengurangi dampak pandemi dan demi mendorong pemulihan ekonomi yang berkelanjutan sembari memperkuat “sistem perdagangan multilateral berbasis aturan, nondiskriminatif, terbuka, adil, inklusif, setara, berkelanjutan, dan transparan.”
Pertemuan di Sorrento telah dijadwalkan pada tahun ini untuk menjadi “batu loncatan” bagi Konferensi Tingkat Menteri WTO ke-12 yang akan berlangsung di Jenewa dari 30 November hingga 3 Desember mendatang, dengan berfokus pada revitalisasi sistem perdagangan multilateral.
Diadakan dalam format tatap muka dan virtual, pertemuan di Sorrento mencakup diskusi tentang sejumlah hambatan perdagangan, pemulihan ekonomi dari pandemi, serta masalah rantai pasokan global.
Media domestik sebagian besar berfokus pada pernyataan Di Maio tentang WTO atau tentang masalah domestik. RAI News menyoroti janji menteri itu untuk “memperkuat” multilateralisme, sementara kantor berita Dire melaporkan bahwa perekonomian Italia berada “pada titik balik” setelah berbagai kesulitan yang mendera selama 18 bulan terakhir.
Selain pernyataan-pernyataan tersebut, Di Maio menekankan komitmen Italia terhadap ekonomi global. Dia mengatakan Italia akan menjadi “mesin inovasi” pada saat negara-negara di seluruh dunia bangkit dari keterpurukan akibat pandemi. Di samping “memperkuat peran” Italia sebagai inovator, Di Maio mengatakan pemerintah negaranya akan “terus bekerja untuk masyarakat yang lebih adil, lebih hijau, dan lebih inklusif.”
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Roma. [XHTV]