BANGKOK – Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-o-cha pada Senin (11/10) mengumumkan rencana untuk mengizinkan pengunjung yang telah divaksinasi lengkap dari negara dan kawasan “berisiko rendah” memasuki negara Asia Tenggara tersebut tanpa karantina mulai bulan depan.
“Saya telah menginstruksikan Pusat Administrasi Situasi COVID-19 (Center for COVID-19 Situation Administration/CCSA) dan Kementerian Kesehatan Masyarakat agar segera mempertimbangkan dalam pekan ini untuk mengizinkan, per 1 November, pengunjung internasional memasuki Thailand tanpa persyaratan karantina jika mereka telah divaksinasi lengkap dan tiba melalui rute udara dari negara-negara berisiko rendah,” kata Prayut dalam sebuah pidato yang disiarkan televisi.
Daftar tersebut pada awalnya akan mencakup sedikitnya 10 negara dan kawasan, seperti Inggris, Singapura, Jerman, China, dan Amerika Serikat, kata Prayut. CCSA diperkirakan akan merampungkan daftarnya pada pekan ini.
Prayut menuturkan bahwa pengunjung dari negara dan kawasan yang tidak tercantum dalam daftar itu tetap akan diizinkan masuk, tetapi harus menjalani karantina.
Daftar berisiko rendah dan bebas karantina itu akan diperpanjang pada 1 Desember dan beralih ke “daftar yang sangat luas” pada 1 Januari 2022, katanya.
Sebelum pandemi, tahun 2019 Thailand menarik kunjungan hampir 40 juta wisatawan pada musim puncak, dengan sektor pariwisata menyumbang sekitar seperlima dari perekonomian.
Namun, COVID-19 telah memaksa negara itu menerapkan kontrol perbatasan yang ketat dan membuat ekonomi babak belur, mencatatkan kinerja terburuknya dalam lebih dari dua dekade tahun lalu. Jumlah kunjungan wisatawan anjlok menjadi 6,7 juta pada 2020.
“Kami telah menjadi salah satu negara paling berhasil di dunia dalam menyelamatkan nyawa. Namun, hal itu membawa konsekuensi pengorbanan yang sangat besar mulai dari mata pencaharian yang hilang, tabungan yang terkuras, dan bisnis yang hancur,” papar Prayut.
Demi mendukung pariwisata dan mendorong pertumbuhan, Prayut pada Juni tahun ini mengumumkan bahwa Thailand berencana membuka kembali wilayah mereka secara penuh untuk pengunjung internasional dalam 120 hari. Pemerintah terus berupaya mempercepat peluncuran vaksinasi demi membangun kekebalan kelompok.
Sebagai uji coba, mulai 1 Juli, Thailand mengizinkan pengunjung asing yang telah divaksinasi lengkap untuk memasuki pulau resor Phuket tanpa karantina.
Dalam pidato pada Senin malam, Prayut mengatakan keputusan itu mungkin membawa risiko peningkatan infeksi, tetapi dia menambahkan, “Saya pikir jutaan orang yang bergantung pada pendapatan dari sektor perjalanan, rekreasi, dan hiburan mungkin tidak mampu menanggung pukulan telak akibat kehilangan periode liburan tahun baru untuk kedua kalinya.”
“Saatnya telah tiba bagi kita untuk … hidup bersama itu,” paparnya.
Pada Senin, Thailand melaporkan 10.035 kasus baru COVID-19 dan 60 kematian baru, yang menambah jumlah total infeksi menjadi lebih dari 1,72 juta sementara kematian menjadi 17.751, menurut CCSA.
Hingga Minggu (10/10), Thailand telah memberikan lebih dari 60 juta dosis vaksin, dengan lebih dari 30 persen penduduknya telah divaksinasi lengkap. [Xinhua]